Bitung – Jenasah Warga Negara Asing (WNA) Amerika yang meninggal saat melakukan penyelaman di perairan Serena Selat Lembeh, Minggu (5/10/2014) pagi dibawa ke RSUP Malalayang Manado.
“Awalnya pihak kedutaan lewat Kungkungan Bay Resort merujuk untuk melakukan otopsi di RSUD Manembo-nembo tapi hanya beberapa jam disana jenasah dirujuk ke RSUP Malalayang Manado,” kata Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono.
Sarwono mengatakan, alasan merujuk ke RSUP Malalayang karena alat otopsi disana jauh lebih lengkap jika dibandingkan dengan RSUD Manembo-nembo. Mengingat korban yang meninggal adalah WNA Amerikan sehingga membutuhkan berbagai ketentuan dab peralatan jika melakukan otopsi.
“Di RSUD Manembo-nembo sendiri masih tergolong tertinggal dan lebih cocok untuk melakukan otopsi korban-korban pembunuhan,” katanya.
Sementara itu, sekitar pukul 13.36 Wita jenasah WNA Amerika dari Florida, Margareth Ashida (58) itu dibawa menggunakan mobil jenasah menuju Manado. Menariknya, ketika jenasah sementara dikeluarkan dari kamar mayat, salah satu guide Kungkungan Bay Resort melarang awak media untuk mengambil gambar.
“Don’t shoot,” kata salah satu guide Kungkungan Bay Resort sambil menghalangi wartawan yang akan mengambil gambar.
Guide yang memakai kaos merah dengan tulisan Fine Diving Kungkungan itu kemudian memasang badan di pintu mobil jenasah menghalangi pengambilan gambar. Dan ketika ditanya kenapa sampai tak mengijinkan mengambil gambar, guide tersebut hanya diam dan tetap membelakangi wartawan.(abinenobm)
Bitung – Jenasah Warga Negara Asing (WNA) Amerika yang meninggal saat melakukan penyelaman di perairan Serena Selat Lembeh, Minggu (5/10/2014) pagi dibawa ke RSUP Malalayang Manado.
“Awalnya pihak kedutaan lewat Kungkungan Bay Resort merujuk untuk melakukan otopsi di RSUD Manembo-nembo tapi hanya beberapa jam disana jenasah dirujuk ke RSUP Malalayang Manado,” kata Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono.
Sarwono mengatakan, alasan merujuk ke RSUP Malalayang karena alat otopsi disana jauh lebih lengkap jika dibandingkan dengan RSUD Manembo-nembo. Mengingat korban yang meninggal adalah WNA Amerikan sehingga membutuhkan berbagai ketentuan dab peralatan jika melakukan otopsi.
“Di RSUD Manembo-nembo sendiri masih tergolong tertinggal dan lebih cocok untuk melakukan otopsi korban-korban pembunuhan,” katanya.
Sementara itu, sekitar pukul 13.36 Wita jenasah WNA Amerika dari Florida, Margareth Ashida (58) itu dibawa menggunakan mobil jenasah menuju Manado. Menariknya, ketika jenasah sementara dikeluarkan dari kamar mayat, salah satu guide Kungkungan Bay Resort melarang awak media untuk mengambil gambar.
“Don’t shoot,” kata salah satu guide Kungkungan Bay Resort sambil menghalangi wartawan yang akan mengambil gambar.
Guide yang memakai kaos merah dengan tulisan Fine Diving Kungkungan itu kemudian memasang badan di pintu mobil jenasah menghalangi pengambilan gambar. Dan ketika ditanya kenapa sampai tak mengijinkan mengambil gambar, guide tersebut hanya diam dan tetap membelakangi wartawan.(abinenobm)