Manado, BeritaManado.com – Jaringan Bela Negara Sulawesi Utara menyikapi peristiwa pemboman yang terjadi di kota Surabaya sejak kemarin hingga Senin (14/5/2018) hari ini.
Ketua Umum Jaringan Bela Negara Sulut, Rocky Wowor, menegaskan tiga hal yang dilakukan Jaringan Bela Negara, adalah mendesak DPR RI segera mengesahkan Undang-Undang Anti Terorisme.
“Undang-Undang Anti Terorisme diperlukan untuk kekuatan hukum Presiden Joko Widoddo yang telah menyatakan sikap tegas melawan terorisme dan kita akan basmi sampai ke akar-akarnya,” ujar Rocky Wowor.
Lanjut Rocky Wowor, revisi Undang-Undang Anti Terorisme sudah 15 Tahun sejak 2003 yang tak kunjung selesai dibahas oleh DPR RI menjadi penyebab lemahnya penanganan terorisme.
“Kami mendukung Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu Anti Terorisme jika revisi Undang-Undang yang telah diajukan pemerintah kepada DPR sejak Februari 2016 yang lalu tak kunjung keluar,” tegas Rocky Wowor.
Jaringan Bela Negara Sulut, menurut Rocky Wowor, memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan langkah tegas dalam menumpas terorisme.
“Lawan terorisme dan basmi sampai ke akar-akarnya. Polri tidak perlu berkompromi dalam melakukan tindakan-tindakan di lapangan untuk membereskan aksi terorisme ini,” tandas legislator Sulut dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Ditambahkan Rocky Wowor, pemerintah dan DPR sepakat tidak menggunakan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). dengan begitu, revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme atau Anti Terorisme secepatnya diselesaikan.
“Kata sepakat, ini diharapkan bisa selesaikan bersama dalam waktu singkat. Mudah-mudahan bisa diundangkan,” tukas Rocky Wowor.
Lanjut Rocky Wowor, khusus untuk Sulawesi Utara, Jaringan Bela Negara akan segera memasukan kurikulum Bela Negara di tingkatan SMA/SMK sederajatnya. Juni dijadwalkan akan segera dimasukan ke Diknas untuk dilanjutkan ke sekolah.
“Pemahaman tentang upaya pembelaan negara kepada setiap warga negara sangat penting untuk terus dilakukan, agar keahlian dan kewaspadaannya meningkat melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi,” pungkas Rocky Wowor.
(***/JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Jaringan Bela Negara Sulawesi Utara menyikapi peristiwa pemboman yang terjadi di kota Surabaya sejak kemarin hingga Senin (14/5/2018) hari ini.
Ketua Umum Jaringan Bela Negara Sulut, Rocky Wowor, menegaskan tiga hal yang dilakukan Jaringan Bela Negara, adalah mendesak DPR RI segera mengesahkan Undang-Undang Anti Terorisme.
“Undang-Undang Anti Terorisme diperlukan untuk kekuatan hukum Presiden Joko Widoddo yang telah menyatakan sikap tegas melawan terorisme dan kita akan basmi sampai ke akar-akarnya,” ujar Rocky Wowor.
Lanjut Rocky Wowor, revisi Undang-Undang Anti Terorisme sudah 15 Tahun sejak 2003 yang tak kunjung selesai dibahas oleh DPR RI menjadi penyebab lemahnya penanganan terorisme.
“Kami mendukung Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu Anti Terorisme jika revisi Undang-Undang yang telah diajukan pemerintah kepada DPR sejak Februari 2016 yang lalu tak kunjung keluar,” tegas Rocky Wowor.
Jaringan Bela Negara Sulut, menurut Rocky Wowor, memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan langkah tegas dalam menumpas terorisme.
“Lawan terorisme dan basmi sampai ke akar-akarnya. Polri tidak perlu berkompromi dalam melakukan tindakan-tindakan di lapangan untuk membereskan aksi terorisme ini,” tandas legislator Sulut dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Ditambahkan Rocky Wowor, pemerintah dan DPR sepakat tidak menggunakan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). dengan begitu, revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme atau Anti Terorisme secepatnya diselesaikan.
“Kata sepakat, ini diharapkan bisa selesaikan bersama dalam waktu singkat. Mudah-mudahan bisa diundangkan,” tukas Rocky Wowor.
Lanjut Rocky Wowor, khusus untuk Sulawesi Utara, Jaringan Bela Negara akan segera memasukan kurikulum Bela Negara di tingkatan SMA/SMK sederajatnya. Juni dijadwalkan akan segera dimasukan ke Diknas untuk dilanjutkan ke sekolah.
“Pemahaman tentang upaya pembelaan negara kepada setiap warga negara sangat penting untuk terus dilakukan, agar keahlian dan kewaspadaannya meningkat melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi,” pungkas Rocky Wowor.
(***/JerryPalohoon)