Bitung, Beritamanado.com – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyentil kebiasaan pejabat negara yang sering studi banding ke keluar negeri ketika pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke-74 tahun di Ruang Paripurna Satu Gedung Nusantara Jakarta, Jumat (16/08/2019).
Jokowi menyampaikan, untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri.
Seharusnya jajaran eksekutif bisa memanfaatkan informasi yang didapat dari teknologi berupa smart phone, bukan jauh-jauh keluar negeri.
Presiden menyindir soal penggunaan anggaran yang diperuntukkan guna studi banding ke luar negeri.
Dirinya mengisyaratkan, studi banding ke luar negeri tidak efisien. Sebab, saat ini informasi sudah bisa didapatkan lewat smart phone.
“Saya ingatkan kepada jajaran eksekutif agar lebih efisien. Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri, padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smartphone,” kata Jokowi.
Menanggapi sindiran Jokowi itu, Ketua DPRD Kota Bitung sementara, Geraldi Mantiri mengatakan perjalanan dinas penting dan harus dilihat dari kebutuhan.
“Harus dilihat dari segi kebutuhan dan urgent perjalanan dinas keluar negeri harus dilakukan,” kata Geraldi usai mendengar pidato Presiden RI dalam Paripurna Istimewa DPRD Kota Bitung.
Geraldi mengatakan, jika di Indonesia ada tempat untuk dipelajari, kenapa harus keluar negeri.
“Tetapi jika ada kebutuhan masyarakat yang tidak pernah kita mengerti, mungkin itu harus adanya pembelajaran di daerah-daerah lain yang lebih berpengalaman,” katanya.
(abinenobm)