Bitung, Beritamanado.com — Calon Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandou dan Calon Wali Kota Bitung, Geraldi Mantiri, mendengarkan keluhan para aktivis Serikat Buruh dan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Bitung pada Selasa (5/11/2024) sore.
Keduanya menyerap beberapa aspirasi dan kebutuhan para pekerja di sektor pelabuhan.
“Saya turut prihatin masalah yang kerap dihadapi buruh di Pelabuhan Bitung, terutama terkait dengan sertifikasi yang sering kali menjadi penghalang utama dalam keberlanjutan pekerjaan para buruh. Kita punya yang namanya kearifan lokal dan kebijakan gubernur. Banyak aturan yang mestinya bisa diakomodasi dengan kebijakan daerah ke depannya nanti,” ujar Steven Kandouw, didampingi Legislator DPRD Provinsi Fabian Kaloh.
Suami terkasih dari dr Devi Kartika Tanos itu berjanji, jika dipercayakan sebagai Gubernur dirinya akan melawan regulasi demi menciptakan kesejahteraan bagi para buruh.
Dahulu, kata dia, pernah ada aturan perikanan yang ditarik ke pusat.
Kemudian bersama Gubernur Olly Dondokambey membuat kebijakan lewat Peraturan Gubernur, khusus untuk tetap mengakomodasi kepentingan daerah.
“Begitu juga dengan sertifikasi ini. Kalau saya jadi gubernur, gampang saja, kita buat Pergub. Isinya tetap sesuai kebijakan nasional, tapi kita akan sertakan ketentuan khusus bagi pekerja lokal. Di pasal dua, misalnya, kita buatkan klasifikasi sertifikasi yang memberi waktu yang tak terbatas bagi para buruh. Sambil proses sertifikasi berjalan, buruh tetap bisa bekerja tanpa hambatan. Ini bukan sekedar janji,” tegasnya.
Sementara itu, Calon Wali Kota Bitung, Geraldi Mantiri, juga memastikan siap memperjuangkan nasib para buruh di di Kota Bitung.
Diakuinya, di banyak daerah lain, sertifikasi memang menjadi kendala besar, dan sering kali pemerintah daerahnya hanya bisa pasrah.
“Kita bicara bukan omong kosong, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung saat ini sudah berhasil menarik belasan pabrik. Itu fakta. Kami mampu mendesak pemerintah pusat sehingga Tol Manado-Bitung tuntas,” katanya.
Lanjut kata dia, pemerintah pusat juga mendukung perluasan fasilitas peti kemas.
“Untuk pertama kalinya, kita sudah memiliki konektivitas langsung ke pasar internasional lewat Pelabuhan Bitung, yang sudah beroperasi selama dua bulan ini. Ini bukan akhir, pembangunan Sulut yang sudah hampir paripurna akan terus kita pacu dan maksimalkan ke depannya,” tutup Geraldi Mantiri.
Perlu diketahui, Kota Bitung ke depannya akan menjadi kota pusat jasa transportasi, jasa logistik, jasa perdagangan, dan pelabuhan yang akan terus berkembang.
Dengan kata lain, Kota Bitung akan menjadi prioritas utama sebagai motor penggerak ekonomi Provinsi Sulawesi Utara.
(Horas Napitupulu)