Tondano – Ada banyak cara yang dilakukan seorang wakil rakyat untuk sekedar terlepas dari kesibukan sehari-hari di kantor. Namun yang dilakukan Rommy Leke Angggtoa DPRD Kabupaten Minahasa dar. Jika yang lain pilih untuk bersantai di tempat-tempat hiburan, namun tidak dengan politisi PDI Perjuangan ini.
Tanpa menggunakan alas kaki, Ketua Komisi III DPRD Minahasa ini terlihat membaur dengan warga Jaga 6 Desa Warembungan, Sabtu (11/3/2017) kemarin. Pekerjaan yang dilakukannya pun terbilang bertolak belakang dengan profesinya sebagai seorang wakil rakyat.
“Saya melakukan hal itu bersama dengan perangkat desa. Hitung-hitungan ini juga merupakan aktivitas olahraga yang menyehatkan diri sendiri, sekaligus bermanfaat bagi banyak orang, karena bisa ambil bagian dalam memperbaiki jalan yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat,” katanya kepada BeritaManado, Minggu (12/3/2017).
Ditambahkannya, pekerjaan memegang cangkul tidak asing bagi saya, karena dari latar belakang keluarga, sebagian besar juga adalah petani. Apa yang dilakukannya itu juga merupakan kesempatan untuk berada dekat dengan masyarakat, sekaligus bisa mendengar langsung apa kebutuhannya terkait pembangunan. (frangkiwullur)
Tondano – Ada banyak cara yang dilakukan seorang wakil rakyat untuk sekedar terlepas dari kesibukan sehari-hari di kantor. Namun yang dilakukan Rommy Leke Angggtoa DPRD Kabupaten Minahasa dar. Jika yang lain pilih untuk bersantai di tempat-tempat hiburan, namun tidak dengan politisi PDI Perjuangan ini.
Tanpa menggunakan alas kaki, Ketua Komisi III DPRD Minahasa ini terlihat membaur dengan warga Jaga 6 Desa Warembungan, Sabtu (11/3/2017) kemarin. Pekerjaan yang dilakukannya pun terbilang bertolak belakang dengan profesinya sebagai seorang wakil rakyat.
“Saya melakukan hal itu bersama dengan perangkat desa. Hitung-hitungan ini juga merupakan aktivitas olahraga yang menyehatkan diri sendiri, sekaligus bermanfaat bagi banyak orang, karena bisa ambil bagian dalam memperbaiki jalan yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat,” katanya kepada BeritaManado, Minggu (12/3/2017).
Ditambahkannya, pekerjaan memegang cangkul tidak asing bagi saya, karena dari latar belakang keluarga, sebagian besar juga adalah petani. Apa yang dilakukannya itu juga merupakan kesempatan untuk berada dekat dengan masyarakat, sekaligus bisa mendengar langsung apa kebutuhannya terkait pembangunan. (frangkiwullur)