Manado – Masyarakat perlu mengetahui Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Terungkap pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pemanfaatan Neraca Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara di Hotel Aryaduta, akhir pekan lalu, yang menghadirkan nara sumber dari Kementerian dan Kebudayaan, Mewujudkan Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong.
Berikut, Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dari sumber Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI:
1. Penguatan peran siswa, guru, tenaga pendidikan, orang tua dan aparatur institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
2. Pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan.
3. Peningkatan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan masyarakat dan keluarga, serta pendidikan anak berkebutuhan khusus.
4. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter.
5. Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan.
6. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntable dengan melibatkan publik.
(**/jerrypalohoon)
Manado – Masyarakat perlu mengetahui Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Terungkap pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pemanfaatan Neraca Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara di Hotel Aryaduta, akhir pekan lalu, yang menghadirkan nara sumber dari Kementerian dan Kebudayaan, Mewujudkan Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong.
Berikut, Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dari sumber Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI:
1. Penguatan peran siswa, guru, tenaga pendidikan, orang tua dan aparatur institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
2. Pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan.
3. Peningkatan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan masyarakat dan keluarga, serta pendidikan anak berkebutuhan khusus.
4. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter.
5. Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan.
6. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntable dengan melibatkan publik.
(**/jerrypalohoon)