Manado – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Noldy Lamalo, menilai beberapa alasan Pemkot Manado yang berniat memindahkan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank Sulutgo (BSG) ke Bank BNI sangat tidak beralasan.
Noldy Lamalo menyontohkan alasan bunga kredit Bank Sulutgo lebih tinggi dibandingkan bank lain seperti diutarakan Walikota Vicky Lumentut dalam suatu apel ASN adalah tidak tepat.
“Misalnya bunga kredit ASN yang dianggap tinggi itu bisa didiskusikan. Di semua bank juga begitu,” ujar Lamalo kepada BeritaManado.com, Sabtu (9/2/2019).
Kemudian alasan kontribusi serta dukungan pada kegiatan yang dilaksanakan Pemkot Manado, menurut Noldy Lamalo, telah dilakukan Bank Sulutgo.
“Berdosa kalau kita katakan tidak mendapatkan dukungan dan bantuan Bank Sulutgo. Semua Pemda yang memiliki saham sudah mendapatkan dukungan dan bantuan maksimal dari Bank Sulutgo,” tandas Caleg Partai Hanura untuk DPRD Sulut dapil Bitung/Minut ini.
Sebelumnya diberitakan media, 3 alasan Pemkot Manado berencana memindahkan RKUD diungkapkan Kabag Humas, Sonny Takumansang, yakni Pemkot Manado ingin bekerjasama dengan bank yang dapat memberi kontribusi maksimal dalam pengeloaan keuangan daerah.
Selanjutnya, Pemkot Manado ingin mendapatkan dukungan yang maksimal terhadap kegiatan dan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN).
Sebelumnya juga diberitakan, mengacu pada kinerja manajemen Bank Sulutgo dipimpin Direktur Utama (Dirut) Jeffry Dendeng terbilang baik.
Sehingga berdasarkan data dan fakta maka menurut calon DPD-RI 2019-2024, M.L Denny Tewu, kalau ada pemindahan RKUD Pemda ke bank lain, lebih pada pertimbangan emosional daripada rasional.
“Setelah memantau mengenai laporan keuangan Bank Sulutgo posisi 30 September 2018 secara keseluruhan terlihat bagus dan boleh dikatakan sehat, dengan LDR 99,31 persen dan ROE di atas 20 persen serta NPL Gross di bawah 2 persen atau 1,77 persen,” jelas Denny Tewu kepada BeritaManado.com, Minggu (3/2/2019).
Lanjut Denny Tewu, likuiditas Bank Sulutgo juga cukup baik, jadi secara kesehatan bank harusnya tidak ada isu, sehingga kalau terjadi pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) bisa dikatakan masalahnya bukan di Bank Sulutgo tapi di pihak para pemilik saham atau nasabah yang ingin memindahkan rekeningnya ke pihak lain dan ini tentu sangat disayangkan, mengingat Bank Sulutgo adalah aset Sulawesi Utara yang berharga.
Sebagai pemilik saham seharusnya menunjang operasional perusahan selama direksi dan komisaris menjalankan tugasnya dengan baik minimal melalui cerminan laporan keuangan yang baik yang selalu diawasi pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI.
“Menjadi aneh kalau perusahaan mencatat keuntungan dengan kinerja keuangan yang sehat tetapi harus mengambil sikap yang tidak sejalan dengan jajaran direksi dan komisaris hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), tentu ada hal-hal lain dibalik kejadian tersebut, inilah yang harusnya dicarikan solusi terbaik bagi semua pihak untuk kepentingan Sulut yang lebih baik kedepan,” tutur Komisaris Utama PT. Asuransi Kresna Mitra Tbk. dan Presiden Komisaris PT. Kresna Ventura Kapital Jakarta ini.
Soal kesepakatan penyertaan modal terhadap Bank Sulutgo, menurut Doktor Manajemen Bisnis Akuntansi ini, perlu dilihat secara transparan, apakah berkaitan dengan kesehatan perusahaan atau berkaitan dengan tawar menawar jabatan yang bisa berakibat tidak comply/performnya suatu perusahaan.
“Sebagai perusahaan bank yang profesional seharusnya direksi dan komisaris bisa menuntaskan berbagai perbedaan di antara pemegang saham secara adil dan profesional demi kelanjutan bisnis perbankan yang sehat,” saran dia,” tandas Tewu.
(JerryPalohoon)