Manado – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) mengatakan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) sebagai bandara internasional di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) harus mampu menyediakan bukan hanya air bersih tetapi yang layak dikonsumsi masyarakat.
“Sebaiknya Bandara Samrat harus mampu menyediakan air yang bukan hanya untuk memenuhi layanan seperti toilet, tetapi juga bisa langsung diminum,” kata Ketua IDI dr Prijo Sidipratomo, SP.Rad(K) di sela simposium Peran Air Bagi Kesehatan berlangsung di Hotel Swissbell Maleosan, Sabtu (22/9).
Pemerintah daerah, kata dr Prijo, harus mengupayakan agar Bandara Sam Ratulangi yang menjadi bandara internasional harus mampu menyediakan air bukan hanya bersih tetapi bisa dikonsumsi secara langsung. “Kalau kita pergi ke negara-negara maju, maka akan menemukan kondisi air di semua ‘public service’ memang benar-benar baik bagi kesehatan termasuk untuk dikonsumsi, ini harus menjadi contoh pemerintah Sulut,” kata dr Prijo.
Untuk mampu menyediakan air minum yang benar-benar baik bagi kesehatan, kata dr Prijo, memang dibutuhkan keseriusan dan perhatian ekstra serta kerja sama dengan berbagai pihak terutama yang terkait dengan kesehatan. Ditanya kondisi air di Indonesia secara umum, kata dr Prijo, masih perlu ditingkatkan.
“Dihitung hingga tingkat kran, maka masih ditemukan air yang tidak bisa memenuhi kelayakan suatu air bersih, ini perlu mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah,”kata dr Prijo. Pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kualitas air di Indonesia sehingga layak dikonsumsi dan digunakan masyarakat. Peran air bersih bagi kesehatan manusia sangat penting, kata dr Prijo, sangat penting. Tubuh manusia membutuhkan minimal dua liter air per hari, dengan demikian dapat berfungsi dengan baik untuk kehidupan.(los)
Manado – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) mengatakan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) sebagai bandara internasional di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) harus mampu menyediakan bukan hanya air bersih tetapi yang layak dikonsumsi masyarakat.
“Sebaiknya Bandara Samrat harus mampu menyediakan air yang bukan hanya untuk memenuhi layanan seperti toilet, tetapi juga bisa langsung diminum,” kata Ketua IDI dr Prijo Sidipratomo, SP.Rad(K) di sela simposium Peran Air Bagi Kesehatan berlangsung di Hotel Swissbell Maleosan, Sabtu (22/9).
Pemerintah daerah, kata dr Prijo, harus mengupayakan agar Bandara Sam Ratulangi yang menjadi bandara internasional harus mampu menyediakan air bukan hanya bersih tetapi bisa dikonsumsi secara langsung. “Kalau kita pergi ke negara-negara maju, maka akan menemukan kondisi air di semua ‘public service’ memang benar-benar baik bagi kesehatan termasuk untuk dikonsumsi, ini harus menjadi contoh pemerintah Sulut,” kata dr Prijo.
Untuk mampu menyediakan air minum yang benar-benar baik bagi kesehatan, kata dr Prijo, memang dibutuhkan keseriusan dan perhatian ekstra serta kerja sama dengan berbagai pihak terutama yang terkait dengan kesehatan. Ditanya kondisi air di Indonesia secara umum, kata dr Prijo, masih perlu ditingkatkan.
“Dihitung hingga tingkat kran, maka masih ditemukan air yang tidak bisa memenuhi kelayakan suatu air bersih, ini perlu mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah,”kata dr Prijo. Pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kualitas air di Indonesia sehingga layak dikonsumsi dan digunakan masyarakat. Peran air bersih bagi kesehatan manusia sangat penting, kata dr Prijo, sangat penting. Tubuh manusia membutuhkan minimal dua liter air per hari, dengan demikian dapat berfungsi dengan baik untuk kehidupan.(los)