Minut, BeritaManado.com – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2019 (HPSN), Polres Minahasa Utara (Minut) bekerjasama dengan Pemkab Minut menggelar deklarasi bersama dipusatkan di Zero Point Matungkas, Kamis (21/2/2019).
Kapolres Minut AKBP Jefri Ronald Parulian Siagian SIK menyebutkan program ini serentak digelar se-Indonesia sebagai wujud kepedulian terhadap animo masyarakat menjaga kebersihan.
“Program ini kami gagas supaya masyarakat juga akan semakin melihara serta menjaga lingkungan, sampah kalau diolah dengan baik akan berdampak positif pada perekonomian tapi jika sampah dibuang sembarangan sudah pasti bencana yang kita terima,” jelas Siagian.
Dengan adanya deklarasi ini Siagian harapkan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan akan diminimalisir.
“Sampah plastikkan susah terurai. Jika menghambat saluran air akan berdampak pada bencana banjir. Kalau bersih masyarakatnya pasti sehat. Deklarasi ini saya inginkan bisa dilakukan secara berkelanjutan atau menjadi agenda tahunan,” tandas Siagian.
Hadir dalam kesempatan itu Asisten Administrasi Umum dr Jeane Symons MKes mewakili Bupati Vonnie Panambunan STh, Staf Ahli Sammy Rompis, pimpinan dan staf Dinas Lingkungan Hidup, jajaran pejabat serta masyarakat dan pelajar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Minut Fredrik Tulengkey SH menyatakan lingkungan yang bersih hanya bisa ditentukan lewat pola hidup masyarakat itu sendiri.
Tulengkey mengingatkan masyarakat agar lebih mawas diri saat menempatkan sampah, jangan hanya sembarangan membuang sisa limbah keluarga pada tempat yang tidak seharusnya seperti di badan jalan apalagi di selokan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Memang armada sampah di Minut hanya empat namun itu tidak menjadi alasan untuk sembarangan membuang sampah termasuk jam membuang sampah. Sehat itu kita yang tentukan,” tegas Tulengkey.
Terkait persampahan menurut Tulengkey memang masih menjangkau di beberapa kecamatan.
“Saat ini khusus Program di BLH ada di jalur Airmadidi, Kalawat sampai Kauditan dan hanya khusus di jalan jalan protokol karena itu tadi masih minimnya armada sampah sementara untuk di perum biasanya diolah oleh developer ataupun PD Klabat,” kata Tulengkey.
(***/Finda Muhtar)