Minut, BeritaManado.com – Ribuan masyarakat nelayan di Sulawesi Utara (Sulut) menuntut kesejahteraan serta keberpihakan pemerintah melalui bantuan peralatan serta jaminan ketenagakerjaan.
Hal ini diperjuangkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulut ketika mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) HNSI, 6-8 Mei 2018 di Jakarta.
Ketua HNSI Minahasa Utara (Minut) Meydi Reppy Kumaseh mengatakan, pihaknya tak hanya sekedar mengikuti Munas dan memilih kepengurusan HNSI yang baru, tetapi berkesempatan mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan nelayan dan petani pembudidayaan ikan air tawar.
“Kebetulan yang hadir dari Dirjen dari Kementerian Kelautan, Kementerian Pertanian, dan sejumlah stakeholder terkait untuk menjawab kebutuhan nelayan dan petani budi daya ikan air tawar,” ujarnya.
Lanjut Kumaseh, kebutuhan nelayan di Minut telah diusulkan, salah satunya, bantuan kapal tangkap ikan dan dermaga.
Sedangkan untuk petani budidaya ikan air tawar, mengenai infrastruktur irigasi dan bibit serta alat pembudidayaan ikan.
“Kami sangat berharap, apa yang menjadi usulan, akan diterima dan ditindaklanjuti. Agar nelayan dan petani di Minut semakin maju,” harapnya.
Hadir dalam munas tersebut, Ketua Umum HNSI Yussuf Solichien, Sekjen Anton Leonard bersama Ketua HNSI Sulut Theo.
(***/Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Ribuan masyarakat nelayan di Sulawesi Utara (Sulut) menuntut kesejahteraan serta keberpihakan pemerintah melalui bantuan peralatan serta jaminan ketenagakerjaan.
Hal ini diperjuangkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulut ketika mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) HNSI, 6-8 Mei 2018 di Jakarta.
Ketua HNSI Minahasa Utara (Minut) Meydi Reppy Kumaseh mengatakan, pihaknya tak hanya sekedar mengikuti Munas dan memilih kepengurusan HNSI yang baru, tetapi berkesempatan mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan nelayan dan petani pembudidayaan ikan air tawar.
“Kebetulan yang hadir dari Dirjen dari Kementerian Kelautan, Kementerian Pertanian, dan sejumlah stakeholder terkait untuk menjawab kebutuhan nelayan dan petani budi daya ikan air tawar,” ujarnya.
Lanjut Kumaseh, kebutuhan nelayan di Minut telah diusulkan, salah satunya, bantuan kapal tangkap ikan dan dermaga.
Sedangkan untuk petani budidaya ikan air tawar, mengenai infrastruktur irigasi dan bibit serta alat pembudidayaan ikan.
“Kami sangat berharap, apa yang menjadi usulan, akan diterima dan ditindaklanjuti. Agar nelayan dan petani di Minut semakin maju,” harapnya.
Hadir dalam munas tersebut, Ketua Umum HNSI Yussuf Solichien, Sekjen Anton Leonard bersama Ketua HNSI Sulut Theo.
(***/Finda Muhtar)