Amurang – Kebutuhan pokok khususnya bahan holtikultura Minahasa Selatan (Minsel) mulai terasa kenaikan secara drastis di sejumlah pasar tradisional. Hal ini sangat berpengaruh pada Kemampuan membeli masyarakat di pasar mulai merosot sebagai akibat mahalnya bahan-bahan kebutuhan terutama bahan holtikultura.
Sontak, tak dapat berbuat apa-apa dikarenakan musim kemarau berkepanjangan berdampak pada tanaman sayura holtikultura, khususnya di Modoinding.
Berdasarkan pantauan media ini di pasar tradisional 54 Amurang, Senin (19/10/2015) mendapati sebagian besar bahan kebutuhan pokok masyarakat bahkan sayuran mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan alias naik drastis.
“Sudah tentu stok menurun drastis, maka harga melambung tinggi termasuk bahan sayur holtikultura. Memang ini diakibatkan karena musim panas berkepanjangan, maka panen menurun dan ongkos operasional meningkat yang dimanfaatkan untuk membeli bensin yang digunakan untuk menyiram tanaman, jelas Edy Rasubala, pedagang sayur Amurang.
Berikut harga bahan sayur-mayur bahan holtikultura di pasar tradisional 54 Amurang masing-masing;
Bawang daun yang biasanya dijual Rp. 5.000 saat ini dijual Rp. 12.000/ikat.
Kentang saat ini dijual Rp. 12.000/kg dari sebelumnya Rp. 8.000/kg. Wortel Rp. 14.000/kg sebelumnya Rp. 6.000/kg.
Ketimun saat ini dijual Rp. 250.000/karung sebelumnya Rp. 60.000-Rp. 70.000/karung.
Sementara harga rica, bawang putih dan bawang merah stabil karena mengalami kenaikan dan penurunan harga yang tidak mencolok. (sanlylendongan)
Amurang – Kebutuhan pokok khususnya bahan holtikultura Minahasa Selatan (Minsel) mulai terasa kenaikan secara drastis di sejumlah pasar tradisional. Hal ini sangat berpengaruh pada Kemampuan membeli masyarakat di pasar mulai merosot sebagai akibat mahalnya bahan-bahan kebutuhan terutama bahan holtikultura.
Sontak, tak dapat berbuat apa-apa dikarenakan musim kemarau berkepanjangan berdampak pada tanaman sayura holtikultura, khususnya di Modoinding.
Berdasarkan pantauan media ini di pasar tradisional 54 Amurang, Senin (19/10/2015) mendapati sebagian besar bahan kebutuhan pokok masyarakat bahkan sayuran mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan alias naik drastis.
“Sudah tentu stok menurun drastis, maka harga melambung tinggi termasuk bahan sayur holtikultura. Memang ini diakibatkan karena musim panas berkepanjangan, maka panen menurun dan ongkos operasional meningkat yang dimanfaatkan untuk membeli bensin yang digunakan untuk menyiram tanaman, jelas Edy Rasubala, pedagang sayur Amurang.
Berikut harga bahan sayur-mayur bahan holtikultura di pasar tradisional 54 Amurang masing-masing;
Bawang daun yang biasanya dijual Rp. 5.000 saat ini dijual Rp. 12.000/ikat.
Kentang saat ini dijual Rp. 12.000/kg dari sebelumnya Rp. 8.000/kg. Wortel Rp. 14.000/kg sebelumnya Rp. 6.000/kg.
Ketimun saat ini dijual Rp. 250.000/karung sebelumnya Rp. 60.000-Rp. 70.000/karung.
Sementara harga rica, bawang putih dan bawang merah stabil karena mengalami kenaikan dan penurunan harga yang tidak mencolok. (sanlylendongan)