Ratahan – Pelaksanaan hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2 Mei 2014 di Minahasa Tenggara (Mitra), boleh dikata berjalan sukses. Hanya saja momentum hari pendidikan yang dipusatkan di Kecamatan Silian Raya ini, meninggalkan kekecewaan tersendiri bagi masyarakat di Desa Silian Barat dan Silian Tiga.
Kekecewaan warga di dua desa ini lantaran wilayah mereka tidak dilalui peserta saat pawai dan drum band dilaksanakan usai upacara bendera di Lapangan Lumentut Silian Dua. “Kalo tau itu pawai nyanda mo lewat pa torang pe desa, lebe bae torang nyanda ada ba bersih-bersih,” kesal Berce Akay warga Desa Silian Tiga.
Menurutnya, bebera hari sebelum puncak pelaksanaan Hardiknas, pemerintah desa sudah mengumumkan agar seluruh masyarakat melakukan pembersihan baik dilingkungan sekitar rumah maupun di jalan-jalan utama dan lorong, karena akan menjadi rute peserta pawai. Lucunya saat puncak acara, justeru dua desa ini tidak dilalui peserta pawai dan drum band.
“Sepertinya panitia Hardiknas termasuk juga pemerintah kecamatan kurang jelas. Kan sesuai rute awal sebagaimana pemeberitahuan pemerintah desa, peserta akan lewat di Desa Silian Barat dan Silian Tiga. Nah, kenapa disaat pelaksanaan tiba-tiba saja diubah. Ini kesannya desa kami didiskriminasi oleh penyelenggara,” sembur Akay.
Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Mitra selaku instansi terkait belum berhasil dimintakan konfirmasi. Demikian dengan pemerintah Kecamatan Silian Raya selaku tuan rumah. (rulandsandag)
Ratahan – Pelaksanaan hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2 Mei 2014 di Minahasa Tenggara (Mitra), boleh dikata berjalan sukses. Hanya saja momentum hari pendidikan yang dipusatkan di Kecamatan Silian Raya ini, meninggalkan kekecewaan tersendiri bagi masyarakat di Desa Silian Barat dan Silian Tiga.
Kekecewaan warga di dua desa ini lantaran wilayah mereka tidak dilalui peserta saat pawai dan drum band dilaksanakan usai upacara bendera di Lapangan Lumentut Silian Dua. “Kalo tau itu pawai nyanda mo lewat pa torang pe desa, lebe bae torang nyanda ada ba bersih-bersih,” kesal Berce Akay warga Desa Silian Tiga.
Menurutnya, bebera hari sebelum puncak pelaksanaan Hardiknas, pemerintah desa sudah mengumumkan agar seluruh masyarakat melakukan pembersihan baik dilingkungan sekitar rumah maupun di jalan-jalan utama dan lorong, karena akan menjadi rute peserta pawai. Lucunya saat puncak acara, justeru dua desa ini tidak dilalui peserta pawai dan drum band.
“Sepertinya panitia Hardiknas termasuk juga pemerintah kecamatan kurang jelas. Kan sesuai rute awal sebagaimana pemeberitahuan pemerintah desa, peserta akan lewat di Desa Silian Barat dan Silian Tiga. Nah, kenapa disaat pelaksanaan tiba-tiba saja diubah. Ini kesannya desa kami didiskriminasi oleh penyelenggara,” sembur Akay.
Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Mitra selaku instansi terkait belum berhasil dimintakan konfirmasi. Demikian dengan pemerintah Kecamatan Silian Raya selaku tuan rumah. (rulandsandag)