BOLTIM, BeritaManado.com – Hampir sepekan siswa paralayang utusan Dinas Pariwisata Kabupaten Bolaang Mongondow timur (Boltim) mengikuti latihan pemandu wisata paralayang di Gunung Tumpa, Kota Manado.
Guide paralayang asal Boltim ini dilatih teori dan pengenalan alat, ground handling dan praktek terbang.
Baru-baru ini para guide paralayang diberikan kesempatan terbang diatas 380 meter diatas permukaan laut (mdpl).
“Mereka sudah semakin baik, kemarin mereka sudah bisa turun di ketinggian 380 mdpl, dan rata-rata bagus, mereka memiliki semangat, pelatih saja kaget perkembangan mereka, saya menyaksikan sendiri,” ujar Rizky Lamaluta, Kepala Dinas Pariwisata Boltim.
Kata Rizky, para Guide paralayang ini masih akan terus lakukan latihan selama dua pekan. Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat PL1.
“PL-1 itu kan ada kriterianya, harus 40 kali terbang, Semoga cuaca bagus, biar mereka bisa terbang sehari 6 kali,” kata Rizki Lamaluta kepada wartawan BeritaManado.com Minggu (24/11/2019).
Sementara itu instruktur Paralayang, Nixon Ray saat dikonfirmasi wartawan beritamanado.com mengatakan, progress pelatihan para guide paralayang asal Boltim cukup baik dan begitu bersemangat.
Kata dia, Sepanjang berapa hari, latihannya masih bagus dan lancar. Tidak ada hambatan. Latihan pun sampai tanggal 2 desember, sesuai jadwal.
Untuk lisensi kata Nixon Ray, dari PASI paralayang akan memberikan lisensi PL 1, karena PL1 untuk lisensi tingkat pemula.
“Kalau PL 1 secara garis besar untuk bisa terbang mandiri, tanpa dipandu lagi oleh instruktur, terbangnya bisa juga dengan komunitasnya,” kata Nixon Ray.
Nixon menjelaskan selain lisensi PL1, ada jenjang lanjutannya yakni PL 2, PL 3 lalu menuju ke tandem.
“Setelah lisensi tandem, ada lisensi instruktur, kalau untuk mendampingi wisatawan harus lisensi tandem,” jelas Nixon Ray.
Salah satu peserta Guide Paralayang, Hendri mokodompit mengaku bangga, karena di boltim baru 7 orang yang bisa menerbangkan paralayang dan ikut pelatihan dengan instruktur yang sudah tandem.
“Saya senang sekali, sensasi saat take off itu luar biasa, perasaan saya campur aduk saat terbang,” ungkap Hendri Mokodompit.
Kata hendri pelatihan sendiri masih akan berlanjut selama seminggu kedepan.
“2 hari ini kami mulai terbang di ketinggian 380 Mdpl, dan masih akan mengejar jam terbang hingga 40 kali terbang atau lebih untuk lulus PL1 serta ujian,” pungkas Hendri.
Adapun ke tujuh orang yang ikut pelatihan guide paralayang yaitu; Ivan Assa, Julfan Andi Yusuf, Hansing Mokoginta, Dafri Gobel, Hendri Mokodompit, Mahmud Makomi dan Rizal poetiray. (wan)