Bitung, BeritaManado.com – Sertifikat Titik O Kilometer Trans Sulawesi menjadi bahan pembahasan di media sosial karena formatnya dinilai janggal.
Sertifikat itu diduga diberikan kepada salah satu bikers asal Surabaya yang tiba di titik 0 Kilometer Trans Sulawesi di Kecamatan Aertembaga Kota Bitung beberapa waktu lalu.
Sejumlah kejanggalan sertifikat terlihat di tulisan tangan serta penulisan hari dan tanggal yang tidak sesuai dengan diterbitkannya sertifikat itu.
Di sertifikat ditulis, Selasa 11 Oktober 2021, sedangkan tanggal 11 Oktober 2021 sendiri adalah hari Senin.
Selain itu, sertifikat itu ditandatangani Maximiliaan Jonas Lomban sebagai Walikota Bitung lengkap dengan cap Walikota berlogo garuda.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Pemkot Bitung, Pingkan Kapoh mengaku kaget dengan sertifikat Titik 0 Kilometer Trans Sulawesi yang dipegang bikers asal Surabaya itu.
Menurutnya, sertifikat Titik 0 Kilometer Kilometer Trans Sulawesi yang dikeluarkan oleh pihaknya tidak ada yang ditulis tangan apalagi menggunakan format fisik seperti yang beredar.
“Tidak ada format seperti itu. Karena format sertifikat titik O Kilometer Trans Sulawesi yang kami keluarkan diserahkan dalam bentuk format Pdf, bukan fisik,” kata Pingkan, Sabtu (16/10/2021).
Pingkan juga menjelaskan, nomor sertifikat titik 0 Kilometer Trans Sulawesi yang diterbitkan belum sampai pada angka 303 seperti di sertifikat yang beredar.
“Nomor registrasi tahun 2021 baru sampai di nomor 93 dan itu semua tercatat di komputer,” katanya.
Dirinya juga menjelaskan mekanisme mendapatkan sertifikat titik 0 Kilometer Trans Sulawesi sangatlah mudah, yakni cukup datang ke Kantor Dispar menunjukkan foto kemudian pihaknya mengimput ke format yang sudah disiapkan.
“Kami kemudian mengirimkan dalam bentuk Pdf ke yang bersangkutan. Kalaupun Pak Wali Kota atau Wakil Wali Kota mau menyerahkan, baru kami cetak fisiknya,” katanya.
Pingkan juga mengaku sudah mensosialisasikan ke komunitas motor saat iven FPSL 2021 soal mekanisme penerbitan sertifikat titik O Kilometer Trans Sulawesi.
“Kami juga sementara mencari tau siapa yang memberikan sertifikat yang ditulis tangan itu. Dan kami berharap, bikers yang memegang sertifikat itu datang ke kantor agar kami ganti dengan sertifikat asli,” katanya.
(abinenobm)