Manado, BeritaManado.com — Adaptasi kebiasaan baru menjadi jurus jitu memerangi pandemi Covid-19 dengan tetap beraktifitas.
Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menganggap hal ini sebagai prioritas dengan intens mengevaluasi praktik Protokol Kesehatan di area kerja.
Pengawasan rutin terus dilakukan dengan menggandeng instansi terkait seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado, Otoritas Bandara Wilayah VIII, TNI dan Polri.
Setiap hari, petugas dari beberapa lembaga ini turun langsung ke lapangan selama operasional berlangsung.
Selain memantau, mereka tidak lelah mengingatkan kepada semua pengunjung di bandara untuk mencuci tangan, memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baru-baru ini, Bandara Internasional Sam Ratulangi membahas evaluasi Protokol Kesehatan melalui rapat rutin Airport Security Committee (ASC).
Bersama anggota ASC, sejumlah poin penting terkait implementasi Protokol Kesehatan dibahas.
Mulai dari kendala, langkah perbaikan, hingga peningkatan pelayanan dengan tetap memprioritaskan keselamatan semua pengunjung.
“Evaluasi bersama sangat penting, karena kami menyamakan persepsi demi mengoptimalkan anjuran pemerintah,” terang Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, Sabtu (21/11/2020).
Yanti Pramono menuturkan, terkait adanya kerumunan pengantar atau penumpang, diupayakan agar mendapat tindaklanjut seperti pengawasan ketat dan imbauan terus-menerus.
Yanti juga mengimbau warga yang datang ke bandara agar memperhatikan marka jaga jarak, khususnya di lokasi antrian penumpang.
“Karena suksesnya Protokol Kesehatan memerlukan kesadaran bersama. Kami selaku pengelola bandara terus berupaya mengawal ini sembari menjaga pelayanan tetap prima,” katanya.
Ia menuturkan, demi meningkatkan rasa aman melakukan perjalanan udara, penerapan Protokol Kesehatan juga berlaku ketat di 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura I.
Bahkan tambah Yanti, telah dijalankan sesuai dengan standar global mengacu pada World Health Organization (WHO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Atas konsistensi ini, pada 21 Agustus 2020 Angkasa Pura I berhak menyematkan stempell ‘Safe Travel’ dari World Travel and Tourism Council,” tandasnya.
(Alfrits Semen)