Ketua Panitia Selebrasi Merah Putih, DPC GAMKI Minsel, Jendry Mandey, SSos
AMURANG–Peristiwa Merah Putih, 14 Februari 1946 masih dikenang di Sulawesi Utara. Namun arti dan nilai peristiwa terlupakan. Waktu Presiden Soekarno, memaklumkan Peringatan 10 Maret 1965 di Istana Merdeka menyebut 14 Februari adalah hari Sulawesi Utara. Sejarah dunia membenarkan ucapan Bung Karno.
Melalui DPC GAMKI Minsel, dalam rangka Merah Putih, 14 Februari (besok, red) akan melaksanakan selebrasi Merah Putih yang dipusatkan di Amurang. Gelaran mengangkat peristiwa yang terjadi di tanah Minahasa. Bahkan, dampak dari kedatangan tentara Inggris dan AS serta Belanda.
Ketua Panitia Jendry Mandey, SSos didampingi Sekretaris Nathalia Ruusen kepada beritamanado, Senin (13/2) tadi menuturkan, bahwa kegiatannya akan dilaksananan Selasa besok. ‘’Dampak peristiwa ini pada tentara sekutu (AS, Inggris dan Belanda) sangat mengemparkan. Bagi tentara AS susah payah ingin pulang ke tanah air harus terlebih dulu mendeportasi 8.000 tentara Jepang, tentara Belanda yang menjadikan Minahasa sebagai basis kuat. Dimana, untuk menyerang Indonesia yang berpusat di Yogja. Malah harus menyerah diri kepada Trisula – Taulu di Teling,’’ ujar Mandey.
Menurut Mandey, peristiwa 14 Februari 1946 tercatat dalam sejarah dunia. Karena wakil sekutu menyatakan bahwa tanggal 24 Februari 1946 di Teling. “Bahwa pada hari ini tentara sekutu menyatakan perang dengan kekuasaan Sulawesi Utara. Sulawesi Utara sudah dianggap suatu negara merdeka yang memiliki wilayah. Pemerintah dan rakyatnya secara utuh dari 14 Februari,’’ sebutnya seperti mengutip dalam sejarah.
Selama perang kemerdekaan RI dari 1945-1949 hanya kudeta 14 Februari 1946 yang berhasil merebut kekuasaan Belanda dan menggantikannya dengan suatu pemerintahan nasional yang merdeka dibawah kepemimpinan Lapian-Taulu.
‘’Untuk mengingat dan mengenang kembali perjuangan yang ditunjukan oleh para pemuda pemudi Sulawesi Utara. Maka, DPC GAMKI Minahasa Selatan akan membuat pawai selebrasi merah putih. Dengan maksud mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Minahasa Selatan. Khususnya pemuda Minsel akan sejarah besar yang dibuat oleh pejuang pemuda,’’ sebut Mandey.
Tambah Mandey, lanjutnya bahwa kegiatan itu akan diikuti oleh seluruh anggota GAMKI Minsel yang merupakan pemuda-pemudi Gereja. Dan kegiatan akan dimulai pukul 8.00 Wita pagi. Rute pawai mulai dari Pemkab Minsel sampai di tugu Teguh Bersinar Amurang.
“Harapan kami melalui kegiatan ini ada suatu nilai yang dapat dipetik oleh masyarakat dan terlebih pemuda. Jaman sekarang akan arti perjuangan bahwa sejarah membutikan bahwa pemuda tindak ingin adanya penjajah di negeri ini. Oleh karena itu GAMKI berharap pemuda sekarang harus mampu membela kepentingan masyarakat. Dari kebijakan yang tidak pro rakyat, tapi mendukung dan berpartisipasi di dalam program-program yang berorentasi kepada keinginan rakyat,’’ ungkapnya. (and)