Manado — Pengamat politik dari Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sam Ratulangi, Ferry Daud Liando mengatakan, elite politik dalam mengkritik kebijakan pemerintah berkait penanganan Covid-19 sebaiknya melalui jalur formal di parlemen, bukan mengeluh lewat media.
“Menggunakan jalur media dapat membentuk opini publik bahwa elite-elite politik tidak kompak dalam menangani wabah Covid-19 sekarang ini,” kata Ferry Liando kepada Beritamanado.com lewat komunikasi Whatsapp, Senin (12/7/2021) ketika dimintai komentarnya tentang banyaknya polemik dari elite partai politik, khususnya dari kelompok oposisi pemerintah berkait penanganan wabah Covid-19.
Menurut Ferry, elite politik sebaiknya berdebat di parlemen, dan tidak mengeluh lewat media yang hanya untuk popularitas diri.
Ferry menambahkan, sistem demokrasi Indonesia dirancang bukan untuk menghadapi negara dalam situasi darurat seperti sekarang ini.
“Rancangannya hanya sebatas pada penyelenggaran pemerintahan dalam situasi normal.”
Dalam sistem demokrasi, tambahnya, tidak ada larangan bagi siapa saja untuk memprovokasi, menghina, atau mengejek, karena semua pihak mengklaim atas hak dan kebebasan individu.
“Indonesia kalah jauh dibanding Cina. Negara itu sebagai salah satu negara yang berhasil menangani Covid-19,” pungkasnya.
(rds)