Manado – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menyatakan pembangunan jalan Tol Manado-Bitung bukannya mendapat untung justru rugi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat melakukan groundbreaking atau peletakkan batu pertama pembangunan Tol tersebut di Jalan Ring Road Kota Manado, Sulawesi Utara bersama Menteri Perekonomian RI Chairul Tanjung Minggu (12/10/2014).
” Jalan Tol Manado-Bitung itu rugi bukan untung, oleh karena itu harus dibantu oleh pemerintah,” ujarnya.
Alasannya bahwa, arus lalu lintas (kendaraan) Manado-Bitung dan sebaliknya belum memadai untuk dilakukan pembangunan, karena dinilai masih sedikit. Luntuk itu secara keseluruhan pembangunan Tol ini akan menerima kucuran pinjaman dari Cina sebesar US$80 juta untuk pengerjaan sebagian ruas tol ini.
Sementara itu, sebagian ruas lainnya akan dilelang oleh investor setelah bagian pemerintah selesai dikerjakan. Seperti diketahui, rencana proyek Tol Manado-Bitung tersebut diperkirakan akan menelan Investasi sebesar Rp 4,163 triliun dan telah dilakukan pembebasan lahan dengan menggunakan anggaran Pemprov (APBD) Sulut.
Jalan bebas hambatan sepanjang 39 Km ini akan diawali pembangunannya sepanjang 13,5 Km sebagai Segmen I membentang dari Manado-Airmadidi (Minut) dan dibagi dalam 3 seksi. Seksi 1 dengan kucuran Rp 0.06 Triliun dari APBN.
Untuk pembangunam seksi 2 adalah menggunakan anggaran Loan China ditambah dengan anggaran Rp 1.1 Triliun APBN sebagai pendamping.
untuk seksi 3 sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian, seksi 3 A tambahan dana sebesar 1.6 Triliun dan seksi 3 B dengan Agar FIRR 16 persen, diperlukan tambahan dana sebesar Rp 148 Milliar yang pekerjaan konstruksi mencakup sebagian kecil segmen II.
Sehingga total dukungan pemerintah untuk konstruksi (berdasarkan perhitungan pada tahun 2014) agar FIRR 16persen sebesar (seksi 1 Rp 0.06 T + seksi 2 Rp 1.1 T + seksi 3 0.588 T) Rp 1,748 Triliun dan mencangkup pekerjaan konstruksi segmen I dan sebagian kecil segmen II.
Sedangkan sisanya untuk Ruas Airmadidi-Bitung atau segmen II sepanjang 25,5 Km akan dibangun dan dibiayai oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). (rizath polii)
Manado – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menyatakan pembangunan jalan Tol Manado-Bitung bukannya mendapat untung justru rugi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat melakukan groundbreaking atau peletakkan batu pertama pembangunan Tol tersebut di Jalan Ring Road Kota Manado, Sulawesi Utara bersama Menteri Perekonomian RI Chairul Tanjung Minggu (12/10/2014).
” Jalan Tol Manado-Bitung itu rugi bukan untung, oleh karena itu harus dibantu oleh pemerintah,” ujarnya.
Alasannya bahwa, arus lalu lintas (kendaraan) Manado-Bitung dan sebaliknya belum memadai untuk dilakukan pembangunan, karena dinilai masih sedikit. Luntuk itu secara keseluruhan pembangunan Tol ini akan menerima kucuran pinjaman dari Cina sebesar US$80 juta untuk pengerjaan sebagian ruas tol ini.
Sementara itu, sebagian ruas lainnya akan dilelang oleh investor setelah bagian pemerintah selesai dikerjakan. Seperti diketahui, rencana proyek Tol Manado-Bitung tersebut diperkirakan akan menelan Investasi sebesar Rp 4,163 triliun dan telah dilakukan pembebasan lahan dengan menggunakan anggaran Pemprov (APBD) Sulut.
Jalan bebas hambatan sepanjang 39 Km ini akan diawali pembangunannya sepanjang 13,5 Km sebagai Segmen I membentang dari Manado-Airmadidi (Minut) dan dibagi dalam 3 seksi. Seksi 1 dengan kucuran Rp 0.06 Triliun dari APBN.
Untuk pembangunam seksi 2 adalah menggunakan anggaran Loan China ditambah dengan anggaran Rp 1.1 Triliun APBN sebagai pendamping.
untuk seksi 3 sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian, seksi 3 A tambahan dana sebesar 1.6 Triliun dan seksi 3 B dengan Agar FIRR 16 persen, diperlukan tambahan dana sebesar Rp 148 Milliar yang pekerjaan konstruksi mencakup sebagian kecil segmen II.
Sehingga total dukungan pemerintah untuk konstruksi (berdasarkan perhitungan pada tahun 2014) agar FIRR 16persen sebesar (seksi 1 Rp 0.06 T + seksi 2 Rp 1.1 T + seksi 3 0.588 T) Rp 1,748 Triliun dan mencangkup pekerjaan konstruksi segmen I dan sebagian kecil segmen II.
Sedangkan sisanya untuk Ruas Airmadidi-Bitung atau segmen II sepanjang 25,5 Km akan dibangun dan dibiayai oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). (rizath polii)