Manado – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesi (KSBI) menginstruksikan agar seluruh buruh di Indonesia melakukan pemogokan masal terkait pelaksanaan rencana demo di Jakarta, namun hal tersebut tidak digubris oleh KSBI Sulut.
Koordinator Daerah KSBI Sulut Tommy Sampelan menyayangkan instruksi “atasannya” tersebut karena dinilai dapat memperkeruh keamanan di Sulut sendiri.
Keamanan itu harganya mahal, ujar Tommy Sampelan mengawali pendapatnya pada koordinasi dan senergitas pelaksanaan keamanan dan ketertiban untuk mengantisipasi demonstrasi yang akan dilakukan tanggal 2 Desember 2016 yang dilaksanakan di ruang rapat C.J Rantung kantor Gubernur Sulawesi Utaraakhir pekan lalu.
“Kami dari KSPI jujur saja diinstruksikan bersama dengan gabungan seluruh serikat pekerja, serikat buruh yang ada di Indonesia supaya melakukan pemogokan masal. Tetapi apa yang kami lakukan untuk Sulawesi Utara, karena kami merasa bahwa Sulawesi Utara begitu penting dan Indonesia adalah harga mati yang harus kita jaga maka kami bersepakat untuk tidak melakukan pemogokan di Sulawesi Utara,” tegas Tommy Sampelan.
Dia menambahkan hal ini merupakan bagian komitmen KSBI Sulut yang ingin menjaga NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. (Rizath Polii)