MANADO – Paul Tirajoh dihujani banyak aspirasi saat reses perdana di kediamannya di Kauditan Minahasa Utara, Jumat (19/8) malam. Aspirasi warga masih berkutat pada masalah infrastruktur jalan, irigasi, drainase, air bersih, pendidikan, kesehatan hingga gaji sertifikasi guru.
Hukum Tua Kauditan Dua, Langi Rotti mengeluhkan infrastruktur jalan dan keberadaan 300 kepala keluarga di jaga 6, 7 dan 9 yang hingga saat ini belum menikmati air bersih. “Mohon ini diperhatikan pemerintah kabupaten dan provinsi,” pintanya.
Hal senada diutarakan warga lainnya dari beberapa desa di Kecamatan Kauditan hingga Kalawat. Namun lain lagi dengan Nico Tioho. Ketua lansia ini menyoroti masalah pendidikan, kesehatan, pariwisata serta keamanan.
“Pendidikan di Minahasa Utara terutama di Kauditan bisa dikatakan tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Pemerintah harus lebih mendorong program sukses sekolah sesuai slogan pak gubernur, Semua Harus Sekolah (SHS),” tukas Tioho sambil mengingatkan masalah keamanan bagi wisatawan yang mengunjungi beberapa objek wisata pantai Minut.
Paul Tirajoh berjanji akan menyalurkan semua aspirasi warga namun tidak semua aspirasi merupakan wewenang pemerintah provinsi. “Semua sudah saya catat, namun sebagian aspirasi merupakan wewenang pemerintah kabupaten, dan saya akan teruskan kepada mereka (pemkab-red),” ujar anggota komisi II DPRD Sulut ini.
Tirajoh juga menyinggung rencana pemerintah provinsi untuk membangun jalan tol Manado-Bitung yang melintasi Minahasa Utara sesuai RPJMD/RPJPD Provinsi Sulut. “Jadi, pada RPJMD/RPJPD akan dibangun jalan tol Manado-Bitung. Diharapkan kepada warga yang tanahnya terkena pembebasan lahan agar dapat membantu pemerintah dengan merelakan tanahnya digunakan, tentu akan mendapat biaya ganti rugi sesuai nilai jual objek pajak (NJOP),” kata Tirajoh penuh harap.
Diketahui, reses yang dilaksanakan di rumah kedimanan Paul Titajoh di Kauditan ini dihadiri sekita 150 warga. Menariknya, penyerapan aspirasi dilakukan usai ibadah oikumene yang dipimpin langsung Paul Tirajoh. (jry)