Bitung, BeritaManado.com – PT SIG Asia kembali menjadi sorotan publik. Perusahaan perikanan yang berlokasi di Jalan Lumba-lumba Kelurahan Girian Bawah Lingkungan IV Kecamatan Girian ini dikabarkan memiliki hutang puluhan miliar.
Hutang puluhan miliar itu adalah hutang PT SIG Asia ke sejumlah pengusaha perikanan di Kota Bitung yang hingga kini tidak jelas pembayarannya.
Dan ironinya, ditengah himpitan hutang puluhan miliar, kabarnya PT SIG Asia diam-diam telah menganti nama management menjadi PT Laut Biru Seafoot (LBS).
“Ini yang membuat klien kami kebingungan karena PT SIG Asia kabarnya sudah akuisisi sebagian sahamnya ke PT LBS. Kalau betul demikian, bagaimana dengan hutang-hutang PT SIG Asia?,” kata kuasa hukum sejumlah pengusaha perikanan Kota Bitung, Robert Lengkong SH, Jumat (10/09/2021).
Robert mengatakan, informasi soal bergantinya management PT SIG Asia ke PT LBS sangat meresahkan kliennya karena bisa saja pihaknya mengalami kesulitan melakukan penagihan hutang.
“Masih menggunakan nama PT SIG Asia saja hutang-hutang klien kami tidak jelas kapan dibayar, apalagi kalau sudah menggunakan nama baru. Pasti akan repot dan ini menganggu investasi di sektor perikanan,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap ada campur tangan dari pemerintah agar ada kejelasan serta jaminan soal proses pembayaran hutang PT SIG Asia kendati telah menggunakan management baru,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT SIG Asia, Fallery George membantah mengakuisisi sebagai saham perusahan yang dia pimpin itu kepada PT LBS.
“Siapa yang mengakuisisi saham, ini hanya sewa menyewa kok,” kata Fallery.
Fallery menegaskan, hingga saat ini PT SIG Asia sedang berupaya kerjasama dengan pendana lain untuk membayarkan semua hutang di Meloy/LBS.
“Sampai saat ini upaya-upaya itu masih kami lakukan, ini hanya soal waktu,” katanya.
(abinenobm)