Bitung, Beritamanado.com — Debat kedua calon walikota dan wakil walikota bitung digelar pada Selasa (22/10/2024) siang, di kantor DPRD Kota Bitung.
Sebanyak 10 pertanyaan yang menyangkut Infrastruktur dan Tata Ruang, Kependudukan, Perikanan dan Kelautan, Korupsi, Reformasi Berokrasi tersaji dalam sesi debat tersebut.
Menariknya dalam segmen ke-empat dalam sesi tanya jawab terkait langkah yang dilakukan oleh pemerintah nantinya, pasangan calon nomor urut 1 Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian menggunakan istilah ‘asing’ dalam pemaparannya.
“Sudah ada rambu-rambu yang kami berikan kepada tim pasangan calon, antara lain adalah tidak menggunakan singkatan atau istilah-istilah yang kurang familiar,” kata Ketua KPU Deslie Sumampow, melalui Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Wiwinda Hamisi kepada beritamanado.com.
Diketahui, paslon nomor urut 1 dalam pemaparannya menggunakan istilah bahasa asing yakni La Nina yang bermakna perubahan iklim dapat mengubah ekosistem laut.
“Tadi kami sudah menegur salah satu paslon melalui moderator Anggie Kuntak, untuk tidak mengucapkan istilah asing yang sulit dipahami serta ketetapan masa pendukung harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan,” jelas Kadiv Wiwinda.
Sementara itu, Paslon nomor urut 1 yakni Geraldi-Erwin dalam konfrensi pers berdalih tidak memahami maksud teguran yang disampaikan karena fokus menyimak pertanyaan yang disampaikan moderator.
“Kami sudah mengikuti arahan KPU yang telah disepakati saat rakor. Terkait riak-riak masa pendukung dan lainnya kami tidak tau karna kami sedang fokus dalam jalannya proses debat,” jelas Geraldi Mantiri, didampingi Erwin Wurangian.
(Horas Napitupulu)
Bitung, Beritamanado.com — Debat kedua calon walikota dan wakil walikota bitung digelar pada Selasa (22/10/2024) siang, di kantor DPRD Kota Bitung.
Sebanyak 10 pertanyaan yang menyangkut Infrastruktur dan Tata Ruang, Kependudukan, Perikanan dan Kelautan, Korupsi, Reformasi Berokrasi tersaji dalam sesi debat tersebut.
Menariknya dalam segmen ke-empat dalam sesi tanya jawab terkait langkah yang dilakukan oleh pemerintah nantinya, pasangan calon nomor urut 1 Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian menggunakan istilah ‘asing’ dalam pemaparannya.
“Sudah ada rambu-rambu yang kami berikan kepada tim pasangan calon, antara lain adalah tidak menggunakan singkatan atau istilah-istilah yang kurang familiar,” kata Ketua KPU Deslie Sumampow, melalui Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Wiwinda Hamisi kepada beritamanado.com.
Diketahui, paslon nomor urut 1 dalam pemaparannya menggunakan istilah bahasa asing yakni La Nina yang bermakna perubahan iklim dapat mengubah ekosistem laut.
“Tadi kami sudah menegur salah satu paslon melalui moderator Anggie Kuntak, untuk tidak mengucapkan istilah asing yang sulit dipahami serta ketetapan masa pendukung harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan,” jelas Kadiv Wiwinda.
Sementara itu, Paslon nomor urut 1 yakni Geraldi-Erwin dalam konfrensi pers berdalih tidak memahami maksud teguran yang disampaikan karena fokus menyimak pertanyaan yang disampaikan moderator.
“Kami sudah mengikuti arahan KPU yang telah disepakati saat rakor. Terkait riak-riak masa pendukung dan lainnya kami tidak tau karna kami sedang fokus dalam jalannya proses debat,” jelas Geraldi Mantiri, didampingi Erwin Wurangian.
(Horas Napitupulu)