Manado – Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang menyatakan pemerintah provinsi akan membantu masalah Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengatasi kekurangan persediaan darah di daerah ini. Diapun meminta setiap SKPD Provinsi Sulut akan bergiliran memberikan darahnya (mendonorkan) untuk keselamatan ratusan pasien di Sulut yang membutuhkan darah.
Bantuan Pemprov Sulut untuk mengatasi permasalahan PMI yang terbilang darurat tersebut dan sulit ditangani pihak PMI Sulut sendiri. Caranya menurut Sarundajang, dia meminta SKPD di jajaran pemerintahannya berkoordinasi dengan PMI yaitu dengan cara melakukan donor darah masal di instansi pemerintah provinsi.
“Pemerintah provinsi akan membantu, karena persoalannya darah ini tidak bisa diproduksi,” katanya.
Untuk itu Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) menyatakan hal tersebut membutuhkan kesadaran sosial masyarakat untuk merelakan darahnya disumbangkan demi menyelamatkan nyawa orang lain.
“Masyarakat Sulut juga harus berpartisipasi sebagai donor darah sukarela,” himbau Sarundajang, usai menerima Ketua PMI Sulut James Karinda akhir pekan lalu di kantor gubernur.
Mantan Walikota Bitung ini juga menegaskan, nantinya secara bergiliran setiap SKPD Provinsi Sulut akan melakukan donor darah bekerja sama dengan PMI.
Sebelumnya, ratusan pasien di semua rumah sakit (RS) di Sulut terancam keselamatannya, pasalnya stock darah yang saat ini dimiliki Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut tidak mampu mencukupi kebutuhan darah setiap hari di sebagian besar RS di daerah Nyiur Melambai ini. Hal ini diutarakan Ketua PMI Sulut James Karinda yang ditemani Direktur Transfusi Darah, dr Edny kepada para wartawan di kantor gubernur. (rizath polii)
Manado – Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang menyatakan pemerintah provinsi akan membantu masalah Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengatasi kekurangan persediaan darah di daerah ini. Diapun meminta setiap SKPD Provinsi Sulut akan bergiliran memberikan darahnya (mendonorkan) untuk keselamatan ratusan pasien di Sulut yang membutuhkan darah.
Bantuan Pemprov Sulut untuk mengatasi permasalahan PMI yang terbilang darurat tersebut dan sulit ditangani pihak PMI Sulut sendiri. Caranya menurut Sarundajang, dia meminta SKPD di jajaran pemerintahannya berkoordinasi dengan PMI yaitu dengan cara melakukan donor darah masal di instansi pemerintah provinsi.
“Pemerintah provinsi akan membantu, karena persoalannya darah ini tidak bisa diproduksi,” katanya.
Untuk itu Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) menyatakan hal tersebut membutuhkan kesadaran sosial masyarakat untuk merelakan darahnya disumbangkan demi menyelamatkan nyawa orang lain.
“Masyarakat Sulut juga harus berpartisipasi sebagai donor darah sukarela,” himbau Sarundajang, usai menerima Ketua PMI Sulut James Karinda akhir pekan lalu di kantor gubernur.
Mantan Walikota Bitung ini juga menegaskan, nantinya secara bergiliran setiap SKPD Provinsi Sulut akan melakukan donor darah bekerja sama dengan PMI.
Sebelumnya, ratusan pasien di semua rumah sakit (RS) di Sulut terancam keselamatannya, pasalnya stock darah yang saat ini dimiliki Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut tidak mampu mencukupi kebutuhan darah setiap hari di sebagian besar RS di daerah Nyiur Melambai ini. Hal ini diutarakan Ketua PMI Sulut James Karinda yang ditemani Direktur Transfusi Darah, dr Edny kepada para wartawan di kantor gubernur. (rizath polii)