Manado – Beragam permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, sehingga mengundang berbagai elemen organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok cipayung plus di Manado, mengambil langkah dan sikap dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Adapun elemen organisasi mahasiswa Cipayung plus di Manado, yang ikut malam refleksi dan Doa bersama untuk NKRI. Yakni, GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia).
Aksi damai yang berlangsung aman ini, dilakukan malam ini(red kemarin malam) di Monumen Pahlawan Nasional Wolter Monginsidi dan Pierre Tendean Boulevard Manado. Aksi tersebut dimulai dengan pemasangan lilin, orasi refleksi dari setiap perwakilan organ, doa lintas agama untuk NKRI, pembagian bunga untuk masyarakat kota Manado, penandatanganan petisi serta pembacaan pernyataan sikap kelompok cipayung plus Manado oleh Ketua GMKI Cabang Manado Hizkia R Sembel didampingi ketua GMNI, PMKRI, PMII dan KMHDI.
Ketua GMNI Manado, Aldo Titdoy dalam orasinya mengungkapkan, menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia. Demi terciptanya masyarakat yang saling mencintai kemajemuk untuk menjaga toleransi dalam nilai-nilai kemanusiaan. Persoalan tentang bangsa saat ini yang sudah mengiring isu sara sebagai asumsi publik, maka harus segera diselesaikan oleh Pemerintahan Jokowi-JK. “Hal tersebut merupakan bukti, bahwa perbedaan yang menyatuhkan kita semua dalam NKRI,” ucap Aldo.
Senada Ketua PMKRI Manado Andreas Sasuang mengatakan bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang damai, bangsa yang satu, bangsa yg utuh dan bangsa yang mempunyai sikap toleransi yang tinggi. Tapi apa nyatanya saat ini? Tanya Andreas. Lanjut dia, NKRI seakan telah dirusak oleh oknum yg tidak ingin ada kedamaian di bumi pertiwi ini. “Banyak elit elit politik yang membawa isu sara untuk bisa memecah belahkan NKRI,” ucapnya, sembari menambahkan kita sebagai anak bangsa, tetap teguh dalam menghadapi persoalan yg ada. Bagi Pemerintahan Jokowi-JK harus lebih jelih dalam mengambil keputusan dan lebih jelih melihat persoalan yg ada serta untuk masyarakat Indonesia. Agat tetap saling menjaga toleransi antar umat beragama dan selalu tetap saling menjaga keutuhan NKRI,” urainya.
Lanjut Sasuang, segenap elemen bangsa harus menjaga keutuhan NKRI. Karena ini merupakan bentuk dari implementasi ideologi dari bangsa kita yaitu Pancasila. “Marilah terus menjaga toleransi dan saling menghargai, karena kadang berselisih paham bukan karna kita berbeda, tetapi karena kita tidak saling mengenal,” terangnya.
Tampak masing-masing perwakilan. Diantaranya, perwakilan KMHDI Made Sudana, PMII Budiarto Usman.
Ketua GMKI Manado Hizkia R Sembel membeberkan, kegiatan ini bukan hanya sebagai kegiatan ceremonial saja. Tetapi Cipayung Plus Manado akan terus menjaga dan mengawal keutuhan NKRI di Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kader-kader harus terus didorong untuk memahami nilai kebangsaan dan Nasionalis seutuhnya. Diharapkan rasa nasionalisme ini, dimulai dari diri sendiri. Kedepan, kegiatan positif seperti ini akan terus dilakukan oleh kelompok Cipayung plus,” tandas Sembel. (*/Risatsanger)
Manado – Beragam permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, sehingga mengundang berbagai elemen organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok cipayung plus di Manado, mengambil langkah dan sikap dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Adapun elemen organisasi mahasiswa Cipayung plus di Manado, yang ikut malam refleksi dan Doa bersama untuk NKRI. Yakni, GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia).
Aksi damai yang berlangsung aman ini, dilakukan malam ini(red kemarin malam) di Monumen Pahlawan Nasional Wolter Monginsidi dan Pierre Tendean Boulevard Manado. Aksi tersebut dimulai dengan pemasangan lilin, orasi refleksi dari setiap perwakilan organ, doa lintas agama untuk NKRI, pembagian bunga untuk masyarakat kota Manado, penandatanganan petisi serta pembacaan pernyataan sikap kelompok cipayung plus Manado oleh Ketua GMKI Cabang Manado Hizkia R Sembel didampingi ketua GMNI, PMKRI, PMII dan KMHDI.
Ketua GMNI Manado, Aldo Titdoy dalam orasinya mengungkapkan, menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia. Demi terciptanya masyarakat yang saling mencintai kemajemuk untuk menjaga toleransi dalam nilai-nilai kemanusiaan. Persoalan tentang bangsa saat ini yang sudah mengiring isu sara sebagai asumsi publik, maka harus segera diselesaikan oleh Pemerintahan Jokowi-JK. “Hal tersebut merupakan bukti, bahwa perbedaan yang menyatuhkan kita semua dalam NKRI,” ucap Aldo.
Senada Ketua PMKRI Manado Andreas Sasuang mengatakan bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang damai, bangsa yang satu, bangsa yg utuh dan bangsa yang mempunyai sikap toleransi yang tinggi. Tapi apa nyatanya saat ini? Tanya Andreas. Lanjut dia, NKRI seakan telah dirusak oleh oknum yg tidak ingin ada kedamaian di bumi pertiwi ini. “Banyak elit elit politik yang membawa isu sara untuk bisa memecah belahkan NKRI,” ucapnya, sembari menambahkan kita sebagai anak bangsa, tetap teguh dalam menghadapi persoalan yg ada. Bagi Pemerintahan Jokowi-JK harus lebih jelih dalam mengambil keputusan dan lebih jelih melihat persoalan yg ada serta untuk masyarakat Indonesia. Agat tetap saling menjaga toleransi antar umat beragama dan selalu tetap saling menjaga keutuhan NKRI,” urainya.
Lanjut Sasuang, segenap elemen bangsa harus menjaga keutuhan NKRI. Karena ini merupakan bentuk dari implementasi ideologi dari bangsa kita yaitu Pancasila. “Marilah terus menjaga toleransi dan saling menghargai, karena kadang berselisih paham bukan karna kita berbeda, tetapi karena kita tidak saling mengenal,” terangnya.
Tampak masing-masing perwakilan. Diantaranya, perwakilan KMHDI Made Sudana, PMII Budiarto Usman.
Ketua GMKI Manado Hizkia R Sembel membeberkan, kegiatan ini bukan hanya sebagai kegiatan ceremonial saja. Tetapi Cipayung Plus Manado akan terus menjaga dan mengawal keutuhan NKRI di Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kader-kader harus terus didorong untuk memahami nilai kebangsaan dan Nasionalis seutuhnya. Diharapkan rasa nasionalisme ini, dimulai dari diri sendiri. Kedepan, kegiatan positif seperti ini akan terus dilakukan oleh kelompok Cipayung plus,” tandas Sembel. (*/Risatsanger)