Langowan, BeritaManado.com — Ibadah puasa hari pertama pada Jumat (24/4/2020) kemarin berjalan lancar, meski sebagian besar aktivitas dilakukan dari rumah masing-masing jamaah Masjid Baiturahman Amongena Satu Kecamatan Langowan Timur.
Suasana buka puasa juga tidak dilakukan di kompleks masjid namun di rumah, termasuk yang terlihat di kediaman pribadi Imam Masjid Baiturahman Amongena Arifin Lamsu, dimana buka puasa hanya diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
Wartawan BeritaManado.com yang mendapatkan kesempatan istimewa melakukan reportase langsung juga tak luput d ari suguhan teh manis hangat dan beberapa jenis kue khas menu buka puasa seperti yang sangat terkenal yaitu lampu-lampu.
Kue dengan bahan dasar santan, tepung terigu, gula merah dan air itu setiap tahun tersaji diatas daun pandan hijau yang dibentuk untuk menjadi cetakannya.
Di sela buka puasa, Imam Arifin Lamsu menuturkan memang Bulan Ramadhan tahun 2020 ini lain dari biasanya di tahun-tahun sebelumnya, dimana ada kesan ramai karena banyak jamaah melakukan buka puasa bersama, namun kali ini harus berbeda.
“Ini kenyataan yang tidak bisa ditolak karena sudah menjadi bagian dari ujian iman, dimana kita semua diperhadapkan dengan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kita harus taat juga kepada himbauan pemerintah untuk tidak berkumpul dalam jumlah banyak untuk sementara waktu.
Demikian juga yang terjadi di kediaman Keluarga Latif-Iskandar di Desa Amongena Satu, dimana buka puasa bersama dan sholat tarawih jgua dilakukan di rumah saja dan kepala keluarga bertindak sebagai imam.
“Terasa sangat berbeda memang ibadah puasa tahun 2020 ini, dimana mulai dari mulai sahur, berbuka dan sholat tarawih hanya dilakukan di rumah saja. Ini semua menurut saya jadi bagian dari cara Tuhan untuk menguji ketaatan umatnya. Dalam situasi sulit seperti ini, dibuuthkan kesabaran dan ketaatan,” ujar Adie Latif.
Ditambahkannya, apa yang dialami oleh keluarganya hanya merupakan sebagian kecil dari apa yang dialami oleh keluarga Muslim lainnya, yang ada di Langowan maupun di desa-desa lainnya.
Di Masjid Baiturahman Amongena sendiri tidak tampak banyak orang, meski demikian yang ada hanya seorang pemandu adzan dan sekitar lima orang jamaah duduk di depan pintu masjid saat buka puasa dan sholat adzan magrib.
Haji Hasim Aslah menuturkan bahwa memang hanya sekitar 5 orang yang sholat di masjid, sedangkan jamaah yang biasanya memenuhi seluruh bagian bagian dalam dan serambi masjid tidak hadir kaerna sholat di rumah masing-masing.
“Kami semua berharap agar situasi akibat Pandemi COVID-19 ini cepat tuntas, sehingga seluruh aktivitas ibadah dan harian masyarakat kedepan bisa berjalan seperti biasanya. Kami juga berdoa memohon kiranya Tuhan memberikan kemampuan kepada pemerintah dan tim medis untuk mengatasi COVID-19 ini,” ungkapnya.
(Frangki Wullur)