TOMOHON, beritamanado.com – Dengan adanya inovasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon melalui Kepala Badan Robby Kalangi SH MM dan sumbangsihnya yang mengarah pada deteksi dini tanah longsor tentunya memberikan manfaat yang besar kepada Pemkot Tomohon dan masyarakat yang didalamnya termasuk pengguna jalan.
Demikian yang diungkapkan Wali Kota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat menghadiri launching Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana (SIPEDIB) yang juga proyek perubahan Kaban BPBD Kota Tomohon dengan tema Strategi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pra Bencana di Kota Wisata Tomohon.
Menjawab kemajuan teknologi informasi yang pesat dikatakannya dibuatlah SIPEDIB bencama longsor di jalan raya nasional Tinoor oleh BPBD bersama Diskominfo Kota Tomohon dalam perangkat Early Warning System (EWS) beserta jaringan dan aplikasi berbasis web dan android dengan mengambil data informasi dari perangkat sensor yang terpasang di lokasi rawan longsor sebagai langkah mitigasi untuk meminimalisasi kerugian dan korban akibat bencana serta kaitannya dengan smart city service Kota Tomohon.
“Sistem ini merupakan inovasi pertama di Indonesia karena dalam sistem ini telah menggunakan lima parameter yang biasanya hanya menggunakan dua parameter yaitu alat seismograf dan curah hujan dan sistem ini telah ditambahkan dengan resonansi suara dari tanah itu sendiri, kelembaban udara dan visualisasi dalam bentuk kamera untuk memonitoring,” ujar wali kota, Jumat (16/11/2018).
“Ini memberikan dampak yang sangat positif bagi keselamatan masyarakat di Kota Tomohon terlebih khusus bagi pengguna kendaraan di jalan raya yang akan mengunjungi Kota Tomohon,” tambah Eman.
(ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Dengan adanya inovasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon melalui Kepala Badan Robby Kalangi SH MM dan sumbangsihnya yang mengarah pada deteksi dini tanah longsor tentunya memberikan manfaat yang besar kepada Pemkot Tomohon dan masyarakat yang didalamnya termasuk pengguna jalan.
Demikian yang diungkapkan Wali Kota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat menghadiri launching Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana (SIPEDIB) yang juga proyek perubahan Kaban BPBD Kota Tomohon dengan tema Strategi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pra Bencana di Kota Wisata Tomohon.
Menjawab kemajuan teknologi informasi yang pesat dikatakannya dibuatlah SIPEDIB bencama longsor di jalan raya nasional Tinoor oleh BPBD bersama Diskominfo Kota Tomohon dalam perangkat Early Warning System (EWS) beserta jaringan dan aplikasi berbasis web dan android dengan mengambil data informasi dari perangkat sensor yang terpasang di lokasi rawan longsor sebagai langkah mitigasi untuk meminimalisasi kerugian dan korban akibat bencana serta kaitannya dengan smart city service Kota Tomohon.
“Sistem ini merupakan inovasi pertama di Indonesia karena dalam sistem ini telah menggunakan lima parameter yang biasanya hanya menggunakan dua parameter yaitu alat seismograf dan curah hujan dan sistem ini telah ditambahkan dengan resonansi suara dari tanah itu sendiri, kelembaban udara dan visualisasi dalam bentuk kamera untuk memonitoring,” ujar wali kota, Jumat (16/11/2018).
“Ini memberikan dampak yang sangat positif bagi keselamatan masyarakat di Kota Tomohon terlebih khusus bagi pengguna kendaraan di jalan raya yang akan mengunjungi Kota Tomohon,” tambah Eman.
(ReckyPelealu)