MANADO – Ini baru menarik, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, telah mensosialisasikan lewat baliho bahwa premium hanya untuk kalangan orang yang tidak mampu. Hal ini terlihat di baliho yang ada di setiap SPBU.
Pantauan beritamanado hari ini, di baliho itu tertulis ”Premium adalah BBM bersubsidi hanya untuk golongan yang tidak mampu”. Pada bagian berikutnya tertulis, ”terima kasih telah menggunakan BBM non subsidi”. Tertera juga bahwa imbauan ini berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurut Djoddy Max, seorang sopir angkot, sebagian besar pengguna premium (bensin) memang menggunakan mobil atau kendaraan karena kebutuhan, bukan untuk keperluan yang tidak penting. ”Khan yang punya mobil di Manado bukan berarti orangnya sudah kaya, sehingga mampu setiap hari membeli Pertamax harga yang luar biasa mahal, ”ujar Djoddy meyakinkan. (abm)
MANADO – Ini baru menarik, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, telah mensosialisasikan lewat baliho bahwa premium hanya untuk kalangan orang yang tidak mampu. Hal ini terlihat di baliho yang ada di setiap SPBU.
Pantauan beritamanado hari ini, di baliho itu tertulis ”Premium adalah BBM bersubsidi hanya untuk golongan yang tidak mampu”. Pada bagian berikutnya tertulis, ”terima kasih telah menggunakan BBM non subsidi”. Tertera juga bahwa imbauan ini berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurut Djoddy Max, seorang sopir angkot, sebagian besar pengguna premium (bensin) memang menggunakan mobil atau kendaraan karena kebutuhan, bukan untuk keperluan yang tidak penting. ”Khan yang punya mobil di Manado bukan berarti orangnya sudah kaya, sehingga mampu setiap hari membeli Pertamax harga yang luar biasa mahal, ”ujar Djoddy meyakinkan. (abm)