Manado, BeritaManado.com – Ketua Komite l DPD RI Benny Rhamdani mengapresiasi tindakan polisi dan petugas bandara yang telah mengamankan oknum pembawa uang asing melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (12/4/2019) lalu.
Selanjutnya, putra Sulawesi Utara itu mendesak agar dilakukan pengusutan secara intensif, sumber uang asing tersebut.
“Uang asing itu dari mana dan diselundupkan ke Indonesia untuk kepentingan apa? Saya menduga kuat hal ini ada kaitannya dengan kepentingan Pilpres 2019. Saya minta PPATK dan Kepolisan Republik Indonesia, menggunakan kewenangannya secara ketat dan terus menerus melakukan pengawasan terhadap masuknya uang-uang asing ke Indonesia,” ujar Rhamdani dalam pres rilis ke redaksi BeritaManado.com, Minggu (14/4/2019).
Rhamdani berharap, dana-dana asing itu bukan untuk kepentingan merusak pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia.
Apalagi beredar kabar hanya dalam kurun 1 bulan, telah terjadi penukaran uang di seluruh money canger yang ada di Indonesia sebesar mendekati Rp460 triliun.
“Angka ini cukup fantastis dan wajib dicurigari. Karena angka pertukaran uang sebesar 460 triliun itu biasanya hanya terjadi dalam kurun waktu 1 tahun. Karena penyaluran dana melalui koperasi-koperasi sulit disentuh oleh PPATK, kecuali kerja sama Polri dengan Kementerian Koperasi.
Penukaran rupiah secara gila-gilaan, harus dijadikan sebagai bukti awal dan pintu masuk untuk mengusut adanya dugaan rencana kejahatan besar terhadap penyelenggaraan Pemilu legislatif dan khususnya Pilpres,” tutup Rhamdani.
Sebagai informasi, pada Jumat (12/4/2019) malam, Polda Metro Jaya, mengamankan sejumlah kurir pembawa uang senilai Rp90 miliar dalam bentuk mata uang asing di Bandara Soekarno Hatta.
Mata uang asing yang disita tersebut berupa, 10 juta yen, 90 juta won, 45 ribu real, 100 ribu dolar Selandia Baru, 3.677.000 dolar Singapura.
Uang tersebut diamankan dari 6 orang kurir, yakni Gofur, Yunanto, Edi, Kevin, Yudi, dan Giona.
Mereka diduga kurir dari PT Solusi Mega Artha.
(***/Finda Muhtar)