Bitung – Kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di Kementerian PUPR terkait proyek penyediaan air minum di daerah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (28/12/2018) diduga ada kaitannya dengan bantuan hiba air minum yang diterima PDAM Duasudara Kota Bitung.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan OTT KPK di lingkungan Kementerian PUPR terkait proyek pengadaan air minum di daerah.
“Info yang baru kami dapat, ada pegawai PU yang terkena OTT di bidang air minum. Siapa dan apa kami belum tahu,” kata Basuki seperti dikutip dari salah sati situs media nasional.
Dari informasi, PDAM Duasudara sendiri sudah dua tahun berturut-turut menerima bantuan itu, yakni tahun 2017 dan 2018 lewat Program Hibah Air Minum Perkotaan dengan jumlah anggaran miliaran rupiah.
Dugaan OTT KPK itu ada kaitannya dengan bantuan yang diterima Kota Bitung dibantah Direktur PDAM Duasudara Kota Bitung, Raymon Luntungan.
Menurut Raymond, OTT KPK bukan di CPMU Program Hibah Air Minum Dan Sanitasi Kementrian PUPR tapi di Satker Strategis Kementerian PUPR.
“Jadi tidak ada kaitannya. Apalagi di Satker Strategis Kementerian PUPR setahu saya tidak ada proyek di Sulut untuk lima tahun terakhir,” kata Raymond, Sabtu (29/12/2018).
Ditambah lagi kata dia, pernyataan Menteri PUPR di media nasional menyatakan OTT KPK kemungkinan terkait SPAM daerah bencana, bukan soal Program Hibah Air Minum Perkotaan.
“Jadi tidak ada masalah soal bantuan Program Hibah Air Minum Perkotaan yang sudah kita terima beberapa tahun ini,” katanya.
(abinenobm)