Manado, BeritaManado.com – Program pelatihan bertajuk Pemberdayaan Indonesia Inklusif dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 bersama Alunjiva Indonesia sebagai bagian dari Pelindo Peduli.
Pemberdayaan Indonesia Inklusif merupakan program pelatihan untuk memberdayakan penyandang disabilitas melalui pelatihan UMKM yang lebih mendalam terkait pengembangan usaha yang berkelanjutan dan pendalaman secara akses digital, ekonomi, dan keuangan.
Pelatihan dilaksanakan di JLE’S Hotel Boutique, Manado, Sulawesi Utara, Senin (29/5/2023).
Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis mengatakan, kegiatan yang diikuti peserta yang merupakan penyandang disabilitas di wilayah Manado dan sekitarnya ini merupakan program pelatihan yang dilakukan secara offline dan online.
Harapannya dapat membantu peserta yang telah terpilih untuk mampu mengembangkan usaha yang telah dimiliki dan juga membentuk penyandang disabilitas yang unggul.
“Sebelum dilakukan program pelatihan, Pelindo Regional 4 bersama Alunjiva Indonesia terlebih dahulu telah melakukan proses seleksi terhadap para peserta,” kata Enriany melalui siaran persnya, Senin (29/5/2023).
Di mana proses seleksi untuk pelatihan kepada UMKM ini dilakukan secara mendalam guna mendapatkan peserta yang memiliki potensi dan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha dan mengembangkan usahanya yang selama ini dijalankan.
Dari hasil seleksi tersebut, lanjut Enriany, pelatihan ini berhasil memenuhi kebutuhan program yaitu 20 orang peserta program dengan berbagai jenis disabilitas seperti tuna daksa, tuna netra, tuna rungu/tuli, dan mental.
Selanjutnya para peserta UMKM akan mengikuti pelatihan selama 8 hari dengan memberikan modul-modul pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan usaha, mulai dari penguatan nilai dari usaha dan jasa, strategi pemasaran dan diversifikasi produk, dan juga keberlanjutan usaha.
Enriany menyebutkan, seluruh trainer dalam pelatihan tersebut dibantu oleh tim fasilitator program yang turut mengevaluasi dan memonitor peningkatan kemampuan peserta dari awal hingga akhir pelatihan. “Dalam hal ini, seluruh peserta memiliki kesempatan untuk berdiskusi secara langsung oleh para pengajar di dalam grup maupun secara langsung,” kata Enriany.
Enriany pun berharap seluruh pihak dapat bersinergi secara bersama-sama untuk memberdayakan dan mengembangkan penyandang disabilitas di wilayah Manado dan sekitarnya.
“Harapan kami agar menjadi penyandang disabilitas yang unggul dan mandiri,” ucap Enriany.
Fanny Evrita, Co-Founder Alunjiva Indonesia menambahkan, sejalan dengan misi Alunjiva Indonesia dalam membentuk disabilitas yang unggul dan berdaya saing di dunia usaha, program pelatihan bersama Pelindo Peduli ini diharapkan menjadi bentuk praktek baik bentuk sinergitas kolaborasi pentahelix untuk menciptakan ekosistem masyarakat wirausaha yang inklusif bagi seluruh kalangan.
“Khususnya bagi penyandang disabilitas agar dapat memperoleh kesempatan yang setara terhadap pengembangan usaha, bantuan modal, maupun pengembangan keahlian,” kata Fanny.
Seluruh pihak juga berharap agar para peserta mampu untuk mengubah perekonomian masyarakat wirausaha yang inklusif bagi seluruh kalangan terutama penyandang disabilitas.
(***/srisurya)