MANADO – Bank Sulut(BS) mendukung sepenuhnya pengembangan komoditas yang dipersiapkan menjadi unggulan Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) di tahun-tahun mendatang. “Bank Sulut siap menjadi agen pembangunan daerah (agent development regional), baik dari sisi pembiayaan maupun pemberdayaan manajemen pelaku usaha komoditas unggulan,” kata Direktur Utama PT Bank Sulut, James Salibana, Selasa (13/3).
James mengatakan, sebagai salah satu bank milik pemerintah daerah, sudah selayaknya memberi porsi lebih besar bagaimana mendorong tumbuhnya perekonomian daerah lebih maju. “Karena komoditas unggulan daerah yang sementara dikembangkan pemerintah seperti kentang, akan menjadi salah satu yang dibidik dibantu Bank Sulut,” kata James.
Direktur Pemasaran Bank Sulut, Novie Kaligis, mengatakan, guna mendorong keberhasilan perbankan membantu pengembangan sektor unggulan daerah ini, maka perlu keterlibatan dari semua stakeholder terkait. “Instansi terkait, seperti Dinas Pertanian baik provinsi maupun kabupaten kota, harus mendorong petani pengelola komoditas unggulan untuk menjadikan modal bukan sebagai satu faktor utama, tetapi pendorong saja,” kata Novie.(niel)
MANADO – Bank Sulut(BS) mendukung sepenuhnya pengembangan komoditas yang dipersiapkan menjadi unggulan Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) di tahun-tahun mendatang. “Bank Sulut siap menjadi agen pembangunan daerah (agent development regional), baik dari sisi pembiayaan maupun pemberdayaan manajemen pelaku usaha komoditas unggulan,” kata Direktur Utama PT Bank Sulut, James Salibana, Selasa (13/3).
James mengatakan, sebagai salah satu bank milik pemerintah daerah, sudah selayaknya memberi porsi lebih besar bagaimana mendorong tumbuhnya perekonomian daerah lebih maju. “Karena komoditas unggulan daerah yang sementara dikembangkan pemerintah seperti kentang, akan menjadi salah satu yang dibidik dibantu Bank Sulut,” kata James.
Direktur Pemasaran Bank Sulut, Novie Kaligis, mengatakan, guna mendorong keberhasilan perbankan membantu pengembangan sektor unggulan daerah ini, maka perlu keterlibatan dari semua stakeholder terkait. “Instansi terkait, seperti Dinas Pertanian baik provinsi maupun kabupaten kota, harus mendorong petani pengelola komoditas unggulan untuk menjadikan modal bukan sebagai satu faktor utama, tetapi pendorong saja,” kata Novie.(niel)