Bitung – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2013 yang dipusatkan di Manado dianggap Axel Galatang sebagai acara seremonial belaka.
Mengingat, acara tersebut lebih banyak berisi kegiatan-kegiatan pemerintah dan bukan untuk kepentingan Pers sama sekali.
“HPN terlalu banyak acara seremonial, bukan menjadi ajang untuk melakukan koreksi atau sharing tentang masalah Pers saat ini,” kata Galatang ketika membawakan materi peran Pers dalam Semiloka Pers Kota Bitung, Selas (12/2).
Wartawan senior Sulut ini mengaku makna HPN telah bergeser dan bukan lagi milik insan Pers. Terbukti, dalam peringatan HPN, tiap daerah “dipaksa” untuk mengikuti pameran yang menurutnya tidak ada kaitannya dengan Pers.
“Presiden juga datang hanya buang-buang uang negara karena hanya datang begitu saja tanpa memberikan dampak bagi Pers,” katanya.
Ia juga mengaku dihubungi oleh sejumlah pihak untuk menghadiri acara puncak HPN, tapi ia menolak.
“Buat apa saya hadir hanya untuk datang bertepuk tangan ketika Presiden berpidato kemudia pulang, sedangkan dampak untuk Pers tidak ada sama sekali,” katanya.
(enk)
Bitung – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2013 yang dipusatkan di Manado dianggap Axel Galatang sebagai acara seremonial belaka.
Mengingat, acara tersebut lebih banyak berisi kegiatan-kegiatan pemerintah dan bukan untuk kepentingan Pers sama sekali.
“HPN terlalu banyak acara seremonial, bukan menjadi ajang untuk melakukan koreksi atau sharing tentang masalah Pers saat ini,” kata Galatang ketika membawakan materi peran Pers dalam Semiloka Pers Kota Bitung, Selas (12/2).
Wartawan senior Sulut ini mengaku makna HPN telah bergeser dan bukan lagi milik insan Pers. Terbukti, dalam peringatan HPN, tiap daerah “dipaksa” untuk mengikuti pameran yang menurutnya tidak ada kaitannya dengan Pers.
“Presiden juga datang hanya buang-buang uang negara karena hanya datang begitu saja tanpa memberikan dampak bagi Pers,” katanya.
Ia juga mengaku dihubungi oleh sejumlah pihak untuk menghadiri acara puncak HPN, tapi ia menolak.
“Buat apa saya hadir hanya untuk datang bertepuk tangan ketika Presiden berpidato kemudia pulang, sedangkan dampak untuk Pers tidak ada sama sekali,” katanya.
(enk)