Ratahan, BM – Pekembangan dunia tehnologi yang semakin pesat di abad ini tentu menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang handal. Nah, bagaiman jika di daerah yang sudah begitu canggih ini ternyata di kalangan pegawai negeri sipil sendiri khususnya mereka yang memegang jabatan eselon II, III dan IV ternyata tidak mengerti alias gagap tehnologi (Gaptek).
Bupati Mitra Telly Tjanggulung melalui Asisten III Dra Feibe Rondonuwu MSi mengungkapkan, bahwa satu keharusan bagi kalangan pejabat di lingkup Pemkab Mitra menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan mengikuti kemajuan IPTEK. Dimana jika tidak ada peningkatan kapasitas dan keterampilan di bidang IT (tehnologi), dikatakan mantan Kabag Humas Pemprov Sulut ini, tentu akan ketinggalan.
“Tentunya selain ketinggalan, kita yang akan malu sendiri karena tidak bisa memperbaharui kapabilitas kita di mata orang lain, sekaligus tidak dapat mempertanggungjawabkan jabatan yang diembankan kepada kita. Untuk itu tentunya, satu keharusan bagi kita sebagai pejabat tahu dan mengerti tehnologi,” kata Feibe.
Lanjut, Feibe pun berharap agar baik pejabat dan staf yang ada di jajaran Pemkab Mitra tidak ada yang nantinya dikatakan Gaptek. “Paling tidak jika belum tahu, kita belajar sedikit demi sedikit soal IT sehingga mengerti, dari pada kita disebut Gaptek,” ujar Feibe sembari mengatakan kalo dirinya meyakini bahwa tidak ada pejabat yang Gaptek di Mitra.(Dul)
Ratahan, BM – Pekembangan dunia tehnologi yang semakin pesat di abad ini tentu menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang handal. Nah, bagaiman jika di daerah yang sudah begitu canggih ini ternyata di kalangan pegawai negeri sipil sendiri khususnya mereka yang memegang jabatan eselon II, III dan IV ternyata tidak mengerti alias gagap tehnologi (Gaptek).
Bupati Mitra Telly Tjanggulung melalui Asisten III Dra Feibe Rondonuwu MSi mengungkapkan, bahwa satu keharusan bagi kalangan pejabat di lingkup Pemkab Mitra menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan mengikuti kemajuan IPTEK. Dimana jika tidak ada peningkatan kapasitas dan keterampilan di bidang IT (tehnologi), dikatakan mantan Kabag Humas Pemprov Sulut ini, tentu akan ketinggalan.
“Tentunya selain ketinggalan, kita yang akan malu sendiri karena tidak bisa memperbaharui kapabilitas kita di mata orang lain, sekaligus tidak dapat mempertanggungjawabkan jabatan yang diembankan kepada kita. Untuk itu tentunya, satu keharusan bagi kita sebagai pejabat tahu dan mengerti tehnologi,” kata Feibe.
Lanjut, Feibe pun berharap agar baik pejabat dan staf yang ada di jajaran Pemkab Mitra tidak ada yang nantinya dikatakan Gaptek. “Paling tidak jika belum tahu, kita belajar sedikit demi sedikit soal IT sehingga mengerti, dari pada kita disebut Gaptek,” ujar Feibe sembari mengatakan kalo dirinya meyakini bahwa tidak ada pejabat yang Gaptek di Mitra.(Dul)