Manado – Pilkada Bolmong telah usai sesuai hitung cepat menghasilkan pasangan Yasti Mokoagow dan Yanny Tuuk peraih suara terbanyak.
Menarik di Pilkada Bolmong masyarakat yang menyalurkan hak memilih di TPS mencapai sekitar 85 persen.
Menurut pengamat politik yang juga akademisi Unsrat, Dr Ferry Liando, terdapat 3 faktor angka pemilih di Pilkada Bolmong cukup tinggi, salah-satu diantarnya adalah sosialisasi yang dilakukan KPU yang sangat gencar dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain.
“Kedua, kecintaan pemilih terhadap calon masing-masing sehingga banyak yang berbondong-bondong datang ke TPS,” jelas Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Kamis (16/2/2017).
Meski begitu faktor ketiga penyebab angka pemilih tinggi adalah dugaan politik uang.
Sebagian pemilih datang ke TPS karena telah mendapatkan sesuatu dari tim pemenagan calon.
“Jadi sesungguhnya kedatangan mereka ke TPS bukan karena faktor pertama dan keduasaja, Akan tetapi sekedar membalas hutang karena sudah disogok. Beberapa hari menjelang pencoblosan sejumlah masyarakat dengan terang-terangan menunggu serangan fajar,” tandas Ferry Liando.
Dengan demikian lanjut Ferry Liando, kualitas Pilkada bukan ditentukan oleh banyaknya jumlah pemilih tetapi kualitas pemilu ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: pertama, apakah masyarakat yang berhak memilih diberi kesempatan untuk memilih?
“Kedua, apakah suara pemilih tetap sebagaimana pilihannya dan tidak berpindah atau hilang, dan apakah suara yang diberikan itu murni lahir dari logika atau lahir karena intimidasi atau sogokan?” pungkas Ferry Liando. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- PILKADA BOLMONG: Data C1 KPU 100%, YASTI-YANNY Menang 64,88% Persen
- PILKADA SANGIHE: Gaghana-Hontong Unggul 10.000 Suara
Manado – Pilkada Bolmong telah usai sesuai hitung cepat menghasilkan pasangan Yasti Mokoagow dan Yanny Tuuk peraih suara terbanyak.
Menarik di Pilkada Bolmong masyarakat yang menyalurkan hak memilih di TPS mencapai sekitar 85 persen.
Menurut pengamat politik yang juga akademisi Unsrat, Dr Ferry Liando, terdapat 3 faktor angka pemilih di Pilkada Bolmong cukup tinggi, salah-satu diantarnya adalah sosialisasi yang dilakukan KPU yang sangat gencar dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain.
“Kedua, kecintaan pemilih terhadap calon masing-masing sehingga banyak yang berbondong-bondong datang ke TPS,” jelas Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Kamis (16/2/2017).
Meski begitu faktor ketiga penyebab angka pemilih tinggi adalah dugaan politik uang.
Sebagian pemilih datang ke TPS karena telah mendapatkan sesuatu dari tim pemenagan calon.
“Jadi sesungguhnya kedatangan mereka ke TPS bukan karena faktor pertama dan keduasaja, Akan tetapi sekedar membalas hutang karena sudah disogok. Beberapa hari menjelang pencoblosan sejumlah masyarakat dengan terang-terangan menunggu serangan fajar,” tandas Ferry Liando.
Dengan demikian lanjut Ferry Liando, kualitas Pilkada bukan ditentukan oleh banyaknya jumlah pemilih tetapi kualitas pemilu ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: pertama, apakah masyarakat yang berhak memilih diberi kesempatan untuk memilih?
“Kedua, apakah suara pemilih tetap sebagaimana pilihannya dan tidak berpindah atau hilang, dan apakah suara yang diberikan itu murni lahir dari logika atau lahir karena intimidasi atau sogokan?” pungkas Ferry Liando. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- PILKADA BOLMONG: Data C1 KPU 100%, YASTI-YANNY Menang 64,88% Persen
- PILKADA SANGIHE: Gaghana-Hontong Unggul 10.000 Suara