Manado – Pasca terjadinya bencana tanah longsor di kompleks perumahan elit Citraland, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengingatkan agar pemerintah provinsi segerah mengambil tindakan terhadap pengembang. Hal itu disampaikan Agung usai mengamati lokasi terjadinya bencana tanah longsor di perumahan Citraland, Selasa (19/2).
“Dengan kejadian ini merupakan signal, untuk segera melakukan evaluasi, melakukan penelitian kembali, pengujian kembali, termasuk patung Yesus saya lihat dekat sekali dengan tempat longsoran. Itu yang saya kuatir bisa melemahkan pondasi yang ada. Jadi pak Gubernur segera mengambil tindakan, segera memanggil pengembang, developernya untuk diingatkan dan segera mengambil langkah-langkah teknis,” kata Agung.
Agung menambahkan, hal ini juga tentu menjadi catatan tersendiri, sebab ketentuannya harus dipatuhi betul oleh setiap pengembang. Jangan mendirikan di tempat-tempat yang kritis seperti di lereng bukit atau dekat dengan bukit, sehinggah resiko terjadi tanah longsor yang bisa menimpah rakyat bisa dihindari.
“Jadi saya kira ini sekaligus melakukan revieu keseluruhan, karena kontur tanah di Sulawesi Utara ini berbukit-bukit, banyak tebing dan sebagainya sehingga di sini diperlukan semacam audit lingkungan. Yang penting kedepan kita harapkan masalah seperti ini tidak terjadi lagi,” jelas pimpinan partai Golkar ini. (Jrp)
Manado – Pasca terjadinya bencana tanah longsor di kompleks perumahan elit Citraland, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengingatkan agar pemerintah provinsi segerah mengambil tindakan terhadap pengembang. Hal itu disampaikan Agung usai mengamati lokasi terjadinya bencana tanah longsor di perumahan Citraland, Selasa (19/2).
“Dengan kejadian ini merupakan signal, untuk segera melakukan evaluasi, melakukan penelitian kembali, pengujian kembali, termasuk patung Yesus saya lihat dekat sekali dengan tempat longsoran. Itu yang saya kuatir bisa melemahkan pondasi yang ada. Jadi pak Gubernur segera mengambil tindakan, segera memanggil pengembang, developernya untuk diingatkan dan segera mengambil langkah-langkah teknis,” kata Agung.
Agung menambahkan, hal ini juga tentu menjadi catatan tersendiri, sebab ketentuannya harus dipatuhi betul oleh setiap pengembang. Jangan mendirikan di tempat-tempat yang kritis seperti di lereng bukit atau dekat dengan bukit, sehinggah resiko terjadi tanah longsor yang bisa menimpah rakyat bisa dihindari.
“Jadi saya kira ini sekaligus melakukan revieu keseluruhan, karena kontur tanah di Sulawesi Utara ini berbukit-bukit, banyak tebing dan sebagainya sehingga di sini diperlukan semacam audit lingkungan. Yang penting kedepan kita harapkan masalah seperti ini tidak terjadi lagi,” jelas pimpinan partai Golkar ini. (Jrp)