Airmadidi-Kasus gigitan anjing di Minahasa Utara (Minut) pada tahun 2017 menunjukan angka signifikan.
Selang dua bulan yaitu Januari dan Februari, tercatat ada 98 kasus gigitan anjing kepada manusia.
Data yang dirangkum, pada bulan Januari terdapat 48 kasus gigitan anjing yang dilaporkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dimana Kecamatan Kauditan 3 kasus, Kecamatan Talawaan 5 kasus, Kecamatan Likupang Selatan 1 kasus, Kecamatan Airmadidi 9 kasus, Kecamatan Dimembe 9 kasus, Kecamatan Wori 10 kasus, dan Kecamatan Kema 11 kasus.
Pada bulan Februari terdapat 51 kasus gigitan, terjadi di Kecamatan Likupang Selatan 2 kasus, Kecamatan Dimembe 7 kasus, Kecamatan Talawaan 3 kasus, Kecamatan Wori 10 kasus, Kecamatan Kema 6 kasus, Kecamatan Airmadidi 10 kasus, dan Lecamatan Kalawat 13 kasus.
Parahnya, 1 warga dinyataan lyssa atau terinveksi rabies dan meninggal dunia.
“Untuk korban meninggal yaitu warga Kecamatan Kalawat. Kasus gigitannya terjadi pada November 2016,” kata Kepala Dinas Kesehatan Minut dr Rossa Tidayoh, kepada BeritaManado.com, Rabu (23/3/2017).
Tidayoh menghimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala rabies pada anjing mulai dari adanya perubahan nada saat menggonggong, suka menggigit tidak jelas ke tempat tertentu seperti kursi dan kaki meja meski itu bukan kebiasaannya, tubuh anjing mengalami demam, nafsu makan kian menurun serta anjing mendadak diam dan murung.
“Baiknya, hewan peliharaan disuntik vaksin agar tidak terserang virus rabies,” kata Tidayoh.
Untuk masyarakat, Tidayoh memesankan, bagi yang digigit ataupun tergores kuku anjing atau ada bagian tubuh yang luka kena liur anjing, segera lakukan tindakan seperti mencuci dengan sabun selama 15 menit pada air yang mengalir, dan segera memeriksakan diri di Puskesmas terdekat.
“Nanti ada tahapan penanganan oleh petugas kesehatan. Dan vaksin anti rabies itu gratis,” jelas Tidayoh.(findamuhtar)