SANGIHE, BeritaManado.com — Sebanyak 91 Galon Minyak Tanah (MT) bersubsidi berhasil diamankan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tahuna.
Minyak tanah tersebut diamankan di Pelabuhan Nusantara Tahuna, pada Sabtu (22/2/2020), yang diduga akan deselundupakan ke Manado, melalui Kapal Motor (KM) Barcelona 1
Informasi yang berhasil dihimpun, ke-91 galon MT tersebut tidak diketahui siapa pemiliknya sehingga langsung di bawa untuk diamankan ke Markas Komando Lanal Tahuna.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Tahuna, Kolonel Laut (P) Donny Aribowo membenarkan hal tersebut, ketika ditemui sejumlah awak media, pada Minggu, (23/2/2020).
Aribowo, mengungkapkan pihaknya mengamankan minyak tanah tersebut atas laporan dari masyarakat yang mencurigai adanya puluhan galon di dalam Kapal Barcelona 1.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat tekait adanya dugaan, penyelundupan 91 galon minyak tanah di Kapal Barcelona 1.
‘Tim Second Pleet Quick Respon’ Lanal Tahuna, langsung mengecek kebenaran informasi tersebut, dan ternyata benar ditemukan adanya puluhan galon minyak tanah di Kapal Barcelona,” kata Aribowo.
Lanjut Ariwibowo, minyak tanah tersebut diduga kuat merupakan minyak tanah bersubsidi.
“Minyak tanah ini saya pikir adalah minyak tanah bersubsidi dari pemerintah untuk masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Jadi minyak tanah di Sangihe ini masih disubsidi, dengan harga sekitaran Rp 4.000, nah kalau yang tidak bersubsidi bisa mencapai harga Rp 11.000,” tegasnya.
Ariwibowo pun menduga, minyak tanah sebanyak kurang lebih 2 ton tersebut, hendak diselundupkan ke Manado melalui Kapal Barcelona.
“Saya duga minyak tanah ini akan dibawa ke Manado, karena perbedaan harga antara Sangihe atau Tahuna ini dan Manado cukup signifikan.
Jadi pastinya akan dibawa ke Manado dan dijual, karena dengan jumlah sebanyak ini, dipastikan tidak mungkin untuk dipakai sendiri.
Atas dasar hal tersebut, kita putuskan untuk diamankan ke Lanal Tahuna,” bebernya.
Ditanyai mengenai tindakan apa yang akan diambil setelah penemuan minyak tanah tersebut, Ariwibowo menegaskan akan disimpan di Lanal Tahuna, sampai prosesnya selesai.
“Setelah kita amankan, ternyata barang-barang ini tidak bertuan, alias tidak ada yang mengaku siapa pemiliknya.
Jadi, Untuk sementara barang-barang ini akan kita simpan di Lanal Tahuna.
Nanti apabila ada pemiliknya, maka akan kita proses lebih lanjut atau mungkin akan kita serahkan ke Polres,” jelas Aribowo.
“Dan apabila yang empunya barang tidak mengaku atau tidak datang juga, maka barang-barang ini akan kita sumbangkan ke masyarakat apabila ada bencana alam atau lain-lain. Seperti untuk dapur umum atau para korban,” tutupnya
(Erick Sahabat)