Manado-Workshop jurnalisme lingkungan sebagai rangkaian program “Journalism on Natural Resources Politics” yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado, di Hotel Gran Central, Selasa (15/11/2016), berjalan sukses.
Sebanyak 4 dari 20 jurnalis media online, terpilih mendapat beasiswa liputan isu lingkungan, masing-masing Joice Bukarakombang (Antara), Jein Rondonuwu (Sulut Daily), Ady Putong (Gatra) dan David (Bisnis Indonesia).
Keempat jurnalis tersebut, dipilih berdasarkan seleksi atas usulan peliputan yang dimasukan kepada AJI Manado, namun seluruh peserta berhak menjadi peserta dalam Jurnalis Award yang digelar Desember mendatang.
“Sejak tahun 2015, AJI Manado mendapat dukungan dari lembaga donor asal Kanada yakni Development and Peace untuk program penguatan jurnalisme lingkungan. Untuk tahun 2016 ini, pemberian beasiswa liputan isu lingkungan merupakan salah satu dari 21 kegiatan yang dikerjakan AJI Manado. Di awal Desember 2016 ini kami targetkan program ini sudah tuntas,” ujar Ketua AJI Manado Yoseph Ikanubun.
Sementara itu, dalam pelatihan jurnalis media online, peserta disuguhkan dengan tiga pemateri, masing-masing tentang Keberadaan Media Online di Era Digital oleh Praktisi Media Online Hanny Sumakul dimana menjelaskan kondisi bisnis media online di Sulut tumbuh subur bagai jamur di musim hujan, namun perlu komitmen dalam membangun perusahaan hingga dapat berkembang, menghasilkan keuntungan tanpa bergantung pada kontrak bersama pemerintah.
Materi selanjutnya, Media Online: Etika, Regulasi dan Bisnis dari pengurus AJI Manado Agust Hari ang mengajarkan seluruh jurnalis agar bekerja sesuai kode etik jurnalistik.
Materi ketiga yaitu Peran Media Online Menanggapi Persoalan Lingkungan di Sulut oleh Jurnalis Kompas Ronny Buol yang mengingatkan bahwa berita lingkungan bisa mencangkup dari persoalan mikroorganisme sampai dengan alam semesta, sehingga jurnalis tidak mengabaikan hal-hal kecil padahal hal tersebut merupakan edukasi soal lingkungan.
Buol juga memberikan 10 isu penting lingkungan hidup yaitu perubahan iklim, pengelolah limbah, keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan, konsumsi, kelangkaan air, deforestasi, limbah kimia dan beracun, dan energi.
Joice Bukarakombang (Antara) mengaku sangat tertarik dengan pelatihan kali ini.
“Saya setuju bahwa isu lingkungan itu isu sangat seksi. Pendapat saya pribadi, hanya sebagian kecil dari jurnalis yang mencintai isu lingkungan, padahal kita hidup di lingkungan. Untuk itu, tugas kita sebagai pers untuk memperhatikan isu lingkungan,” katanya.(findamuhtar)
Manado-Workshop jurnalisme lingkungan sebagai rangkaian program “Journalism on Natural Resources Politics” yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado, di Hotel Gran Central, Selasa (15/11/2016), berjalan sukses.
Sebanyak 4 dari 20 jurnalis media online, terpilih mendapat beasiswa liputan isu lingkungan, masing-masing Joice Bukarakombang (Antara), Jein Rondonuwu (Sulut Daily), Ady Putong (Gatra) dan David (Bisnis Indonesia).
Keempat jurnalis tersebut, dipilih berdasarkan seleksi atas usulan peliputan yang dimasukan kepada AJI Manado, namun seluruh peserta berhak menjadi peserta dalam Jurnalis Award yang digelar Desember mendatang.
“Sejak tahun 2015, AJI Manado mendapat dukungan dari lembaga donor asal Kanada yakni Development and Peace untuk program penguatan jurnalisme lingkungan. Untuk tahun 2016 ini, pemberian beasiswa liputan isu lingkungan merupakan salah satu dari 21 kegiatan yang dikerjakan AJI Manado. Di awal Desember 2016 ini kami targetkan program ini sudah tuntas,” ujar Ketua AJI Manado Yoseph Ikanubun.
Sementara itu, dalam pelatihan jurnalis media online, peserta disuguhkan dengan tiga pemateri, masing-masing tentang Keberadaan Media Online di Era Digital oleh Praktisi Media Online Hanny Sumakul dimana menjelaskan kondisi bisnis media online di Sulut tumbuh subur bagai jamur di musim hujan, namun perlu komitmen dalam membangun perusahaan hingga dapat berkembang, menghasilkan keuntungan tanpa bergantung pada kontrak bersama pemerintah.
Materi selanjutnya, Media Online: Etika, Regulasi dan Bisnis dari pengurus AJI Manado Agust Hari ang mengajarkan seluruh jurnalis agar bekerja sesuai kode etik jurnalistik.
Materi ketiga yaitu Peran Media Online Menanggapi Persoalan Lingkungan di Sulut oleh Jurnalis Kompas Ronny Buol yang mengingatkan bahwa berita lingkungan bisa mencangkup dari persoalan mikroorganisme sampai dengan alam semesta, sehingga jurnalis tidak mengabaikan hal-hal kecil padahal hal tersebut merupakan edukasi soal lingkungan.
Buol juga memberikan 10 isu penting lingkungan hidup yaitu perubahan iklim, pengelolah limbah, keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan, konsumsi, kelangkaan air, deforestasi, limbah kimia dan beracun, dan energi.
Joice Bukarakombang (Antara) mengaku sangat tertarik dengan pelatihan kali ini.
“Saya setuju bahwa isu lingkungan itu isu sangat seksi. Pendapat saya pribadi, hanya sebagian kecil dari jurnalis yang mencintai isu lingkungan, padahal kita hidup di lingkungan. Untuk itu, tugas kita sebagai pers untuk memperhatikan isu lingkungan,” katanya.(findamuhtar)