Manado – Sebanyak 118 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang dikordinatori oleh Remmy Ngangi menyatakan penolakkannya terhadap hasil pelaksanaan Musda KNPI Kota Manado yang digelar sejak Selasa (10/5/16) hingga Rabu hari ini.
Ditegaskan Ngangi, terdapat sejumlah alasan yang melatarbelakangi 118 OKP tersebut tidak menerima hasil pelaksanaan Musda yang dilaksanakan di Aula RRI, Malalayang tersebut.
“Pertama, pelaksanaaan Musda Manado tidak berjalan sesuai aturan organisasi antara lain tidak ada laporan pertanggungjawaban Kepengurusan lama, tidak ada sidang komisi, peserta yang hadir kurang dari 50 orang,” kata Nyangi yang dibenarkan Aldrin Senduk dan perwakilan dari 118 OKP lainnya.
Untuk alasan selanjutnya, dijelaskan Nyangi bahwa, “Musda KNPI Kota Manado ke XIII ini dilaksanakan demi kepentingan segelintir orang bukan demi kepentingan generasi muda Kota Manado. Kepengurusan KNPI Kecamatan se-Kota Manado hanya ditunjuk 3 hari sebelum tangal 10 Mei. Dan alasan terakhir yakni, undangan Musda KNPI Kota Manado ke XIII tidak dibagikan ke OKP-OKP yang tidak berpihak ke Jeverson,” tegasnya.
Sebagai bentuk penolakan terhadap Musda KNPI tersebut, pihaknya telah melakukan rapat konsolidasi untuk menggelar Musda kembali.
“Saat ini 118 OKP sedang mengadakan pertemuan untuk melaksanakan Musda KNPI Kota Manado yang sesuai aturan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh mantan-mantan ketua KNPI Kota Manado yakni Roy Maramis, Lucky Senduk dan Rocky Korah serta beberapa mantan pengurus antara lain Arifin Dinggi, Sucipto Noho, Roland Krisen, Danny Kumayas, dan sejumlah tokoh pemuda lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ruby Rumpesak, selaku Stering Comite (SC) Musda yang secara aklamasi menetapkan Erick Gabriel Kawatu sebagai ketua KNPI Kota Manado periode 2016-2019 menyatakan bahwa pelaksanaan Musda tersebut telah sesuai ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART), serta PO KNPI.
“Semua sudah berjalan sesuai seluruh ketentuan. masalah labjab, saat pembagian labjab secara tertulis oleh ketua KNPI Manado telah disepakati bersama bahwa itu merupakan pertanggungjawaban selama 3 tahun kepengurusan. Untuk sidang komisi, sudah disepakati akan dilaksanakan saat Rakerda. Jika dikatakan pesertanya hanya 50-an orang, peserta yang seharusnya mengikuti Musda ada 178 OKP. Tapi yang memasukan mandat hanya 90-an lebih perwakilan OKP. Sedangkan satu orang itu mewakili lebih dari 1 OKP. Soal Pengurus Kecamatan (PK) yang pasti setelah masuk mandatnya kepada kami langsung kami verifikasi, dan kami memastikan seluruh PK tidak bermasalah dan telah sesuai AD-ART,” terang Rumpesak.
Terkait persoalan tidak seluruhnya OKP menerima undangan atau pemberitahuan Musda, Rumpesak mengatakan, “Soal undangan, memang kami ada kendala dalam penyebaran undangan. Kami sendiri kebingungan menyerahkan undangan karena sebagian OKP tidak diketahui alamat sekretariat bahkan banyak tak memiliki sekretariat. Sehingga kedepannya kami berharap kepada seluruh OKP untuk menyediakan sekretariat agar nantinya mudah bagi KNPI menyerahkan undangan atau informasi terkait kegiatan KNPI,” ungkapnya.
Ditanya tanggapannya soal tundingan bahwa pelaksanaan Musda hanya melibatkan kelompok dan demi kepentingan pihak tertentu, Rumpesak membantahnya.
“Sebagai pelaksana Musda, hal itu tidak kami tahu. Tapi pada prinsipnya, pelaksnaaan Musda ini bertujuan sebagai proses regenerasi kepungurusan. Jadi kami memastikan tidak ada kepentingan tertentu dengan terlaksananya Musda ini. Tapi untuk dipahami bersama, semua proses yang sudah berjalan pada Musda telah berjalan sesuai AD-ART. Untuk kritik dan saran itu hal yang biasa. Dan kami menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan OKP. Karena dengan adanya kritikan ini akan memacu kami untuk lebih baik kedepan.”.
“Kami pun berharap dengan terlaksananya Musda ini menjadi titik awal KNPI untuk semakin lebih baik dan berperan dalam mengawal kepentingan masyarakat serta bersama pemerintah membangun Kota Manado. Mari torang sama-sama bangun KNPI dan pemuda Kota Manado. Karena sebagai generasi penerus bangsa, kita turut bertanggungjawab dalam membangun Kota Manado dan menciptakan pemuda yang berkualitas,” imbaunya. (LeKa/Ricky)
Baca juga:
Manado – Sebanyak 118 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang dikordinatori oleh Remmy Ngangi menyatakan penolakkannya terhadap hasil pelaksanaan Musda KNPI Kota Manado yang digelar sejak Selasa (10/5/16) hingga Rabu hari ini.
Ditegaskan Ngangi, terdapat sejumlah alasan yang melatarbelakangi 118 OKP tersebut tidak menerima hasil pelaksanaan Musda yang dilaksanakan di Aula RRI, Malalayang tersebut.
“Pertama, pelaksanaaan Musda Manado tidak berjalan sesuai aturan organisasi antara lain tidak ada laporan pertanggungjawaban Kepengurusan lama, tidak ada sidang komisi, peserta yang hadir kurang dari 50 orang,” kata Nyangi yang dibenarkan Aldrin Senduk dan perwakilan dari 118 OKP lainnya.
Untuk alasan selanjutnya, dijelaskan Nyangi bahwa, “Musda KNPI Kota Manado ke XIII ini dilaksanakan demi kepentingan segelintir orang bukan demi kepentingan generasi muda Kota Manado. Kepengurusan KNPI Kecamatan se-Kota Manado hanya ditunjuk 3 hari sebelum tangal 10 Mei. Dan alasan terakhir yakni, undangan Musda KNPI Kota Manado ke XIII tidak dibagikan ke OKP-OKP yang tidak berpihak ke Jeverson,” tegasnya.
Sebagai bentuk penolakan terhadap Musda KNPI tersebut, pihaknya telah melakukan rapat konsolidasi untuk menggelar Musda kembali.
“Saat ini 118 OKP sedang mengadakan pertemuan untuk melaksanakan Musda KNPI Kota Manado yang sesuai aturan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh mantan-mantan ketua KNPI Kota Manado yakni Roy Maramis, Lucky Senduk dan Rocky Korah serta beberapa mantan pengurus antara lain Arifin Dinggi, Sucipto Noho, Roland Krisen, Danny Kumayas, dan sejumlah tokoh pemuda lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ruby Rumpesak, selaku Stering Comite (SC) Musda yang secara aklamasi menetapkan Erick Gabriel Kawatu sebagai ketua KNPI Kota Manado periode 2016-2019 menyatakan bahwa pelaksanaan Musda tersebut telah sesuai ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART), serta PO KNPI.
“Semua sudah berjalan sesuai seluruh ketentuan. masalah labjab, saat pembagian labjab secara tertulis oleh ketua KNPI Manado telah disepakati bersama bahwa itu merupakan pertanggungjawaban selama 3 tahun kepengurusan. Untuk sidang komisi, sudah disepakati akan dilaksanakan saat Rakerda. Jika dikatakan pesertanya hanya 50-an orang, peserta yang seharusnya mengikuti Musda ada 178 OKP. Tapi yang memasukan mandat hanya 90-an lebih perwakilan OKP. Sedangkan satu orang itu mewakili lebih dari 1 OKP. Soal Pengurus Kecamatan (PK) yang pasti setelah masuk mandatnya kepada kami langsung kami verifikasi, dan kami memastikan seluruh PK tidak bermasalah dan telah sesuai AD-ART,” terang Rumpesak.
Terkait persoalan tidak seluruhnya OKP menerima undangan atau pemberitahuan Musda, Rumpesak mengatakan, “Soal undangan, memang kami ada kendala dalam penyebaran undangan. Kami sendiri kebingungan menyerahkan undangan karena sebagian OKP tidak diketahui alamat sekretariat bahkan banyak tak memiliki sekretariat. Sehingga kedepannya kami berharap kepada seluruh OKP untuk menyediakan sekretariat agar nantinya mudah bagi KNPI menyerahkan undangan atau informasi terkait kegiatan KNPI,” ungkapnya.
Ditanya tanggapannya soal tundingan bahwa pelaksanaan Musda hanya melibatkan kelompok dan demi kepentingan pihak tertentu, Rumpesak membantahnya.
“Sebagai pelaksana Musda, hal itu tidak kami tahu. Tapi pada prinsipnya, pelaksnaaan Musda ini bertujuan sebagai proses regenerasi kepungurusan. Jadi kami memastikan tidak ada kepentingan tertentu dengan terlaksananya Musda ini. Tapi untuk dipahami bersama, semua proses yang sudah berjalan pada Musda telah berjalan sesuai AD-ART. Untuk kritik dan saran itu hal yang biasa. Dan kami menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan OKP. Karena dengan adanya kritikan ini akan memacu kami untuk lebih baik kedepan.”.
“Kami pun berharap dengan terlaksananya Musda ini menjadi titik awal KNPI untuk semakin lebih baik dan berperan dalam mengawal kepentingan masyarakat serta bersama pemerintah membangun Kota Manado. Mari torang sama-sama bangun KNPI dan pemuda Kota Manado. Karena sebagai generasi penerus bangsa, kita turut bertanggungjawab dalam membangun Kota Manado dan menciptakan pemuda yang berkualitas,” imbaunya. (LeKa/Ricky)
Baca juga: