Mitra, Beritamanado.com— Pasca tewasnya seorang penambang berinisial FT warga Desa Basaan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Polda Sulut telah mengamankan delapan personil beserta barang bukti yang berada di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) tersebut.
“Ada delapan personil yang sudah kami minta keterangan dan menyita beberapa barang bukti di lokasi penambangan emas tanpa izin ini. Berdasarkan hasil interogasi dari para pekerja dimana yang menjadi pengelola sekaligus pengawas di lapangan adalah lelaki berinisial YL yang merupakan warga negara asing,” kata Wakapolda Brigjen Bahagia Dachi didampingi Kabid Humas Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, Dirreskrimsus Kombespol Fx Winardi dan Wadirreskrimum Akbp Bambang Ashari pada Presconfrence Selasa (11/3/2025).
Pernyataan dari pihak Kepolisian itu seketika memicu reaksi dari sejumlah warga hingga pemerhati lingkungan yang mengetahui status dan aktivitas di lokasi tersebut.
“Yang saya ketahui, kalau tidak salah pemiliknya biasa dipanggil Ko SYH berinvestasi di alason sejak tahun 2015 dengan memiliki luas lahan kurang lebih 10 ha. Awalnya lahan itu milik dari mantan kumtua 1 Stin Purayow kemudian beralih ke alm. Herman Tambuwun. Kami warga disini tidak kenal YL atau lebih jelas bisa tanya ke Kumtua ratatotok 1 Nelce Tamunu,” ujar salah seorang Kepala Desa berinisial FM kepada beritamanado.com.
Sementara itu, pemerhati lingkungan Ai Firman Mustika SH MH meminta Kapolda Irjenpol Roycke Langie untuk menuntaskan kasus penembakan yang menewaskan seorang penambang lokal tersebut.
“Ini adalah tantangan pak kapolda selaku putra daerah. Beragam informasi kami terima, mulai dari penyataan dari seseorang yang tidak diketahui kapasitasnya menggelar Presconfrence dan menyatakan SYH seorang WNI yang sudah lama tidak terlibat diarea pertambangan tersebut. Sebaiknya Kepolisian duduk bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI. Kedua WNA asal China itu harus dihadirkan. Kami berharap masalah ini dapat segera tuntas agar tidak menjadi polemik dimasyarakat,” tutup Ai Firman yang juga merupakan akademisi dari Universitas Trinita itu.
(Horas Napitupulu)