Silian – Berakhirnya masa kampanye empat pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Mitra membuat masyarakat yang ada di Kecamatan Silian Raya tidak mengurungkan niat beradu kecepatan untuk mendapatkan panji dan baliho dari ke empat pasangan calon Bupati Mitra.
Dari pantauan, Minggu (9/6), hampir seantero kecamatan Silian Raya terlihat bersih dari atribut kampanye seperti baliho, spanduk dan panji Parpol. Setelah diperebutkan warga Silian Raya untuk mendapatkan keuntungan tersendiri lewat atribut tersebut.
Seperti pengakuan lelaki yang berprofesi sebagai petani captikus yakni, Denny Sandag (25) warga Desa Silian Barat, mengatakan sengaja terlebih dahulu mengambil salah satu baliho besar dari salah satu pasangan Cabub karena ada kepentingan sendiri. “Kita, ada baduluan supaya orang laeng nyanda mo duluan akang. Deng kita daambe ini for ma kase dinding deng month bekeng akang atap pa kita p sabuah dikobong,” kata Sandag Dengan nada logat Siliannya.
Namun apa yang dilakukan oleh Sandag, ternyata membuat perasaan tidak mengenakan bagi Herling Legi (30) warga yang sama. Dimana menurut Legi, apa yang dilakukan Denny harus konfirmasi dulu. “Dia semestinya batanya dulu baru ba cabu bagitu. Itu baliho dia dacabu di posko yang dabekeng pa tong pe halaman rumah, jadi yang berhak seharusnya kita bukang dia,” sesal lelaki yang berprofesi sebagai tukang ojek ini.
Sebelumnya dilaporkan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mitra, menyatakan, dengan berakhirnya masa kamapanye dari ke-Empat pasangan Colon Bupati/Wakli Bupati maka pukul 00.00 WIB, Minggu (9/6), maka wilayah Mitra harus bersih dari atribut kampanye.(van)
Silian – Berakhirnya masa kampanye empat pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Mitra membuat masyarakat yang ada di Kecamatan Silian Raya tidak mengurungkan niat beradu kecepatan untuk mendapatkan panji dan baliho dari ke empat pasangan calon Bupati Mitra.
Dari pantauan, Minggu (9/6), hampir seantero kecamatan Silian Raya terlihat bersih dari atribut kampanye seperti baliho, spanduk dan panji Parpol. Setelah diperebutkan warga Silian Raya untuk mendapatkan keuntungan tersendiri lewat atribut tersebut.
Seperti pengakuan lelaki yang berprofesi sebagai petani captikus yakni, Denny Sandag (25) warga Desa Silian Barat, mengatakan sengaja terlebih dahulu mengambil salah satu baliho besar dari salah satu pasangan Cabub karena ada kepentingan sendiri. “Kita, ada baduluan supaya orang laeng nyanda mo duluan akang. Deng kita daambe ini for ma kase dinding deng month bekeng akang atap pa kita p sabuah dikobong,” kata Sandag Dengan nada logat Siliannya.
Namun apa yang dilakukan oleh Sandag, ternyata membuat perasaan tidak mengenakan bagi Herling Legi (30) warga yang sama. Dimana menurut Legi, apa yang dilakukan Denny harus konfirmasi dulu. “Dia semestinya batanya dulu baru ba cabu bagitu. Itu baliho dia dacabu di posko yang dabekeng pa tong pe halaman rumah, jadi yang berhak seharusnya kita bukang dia,” sesal lelaki yang berprofesi sebagai tukang ojek ini.
Sebelumnya dilaporkan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mitra, menyatakan, dengan berakhirnya masa kamapanye dari ke-Empat pasangan Colon Bupati/Wakli Bupati maka pukul 00.00 WIB, Minggu (9/6), maka wilayah Mitra harus bersih dari atribut kampanye.(van)