Pembangunan jembatan dan jalan alternatif yang disiapkan pihak kontraktor
Mitra, BeritaManado.com – Warga masyarakat Desa Toundanow Satu, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara (Mitra) menyoroti proyek perbaikan box culver (jembatan) di jalan Lobu Kalait, tepatnya di Perkebunan Balao.
Diungkapkan Doni Ponomban, proyek yang dikerjakan CV Elvian itu ibarat proyek ‘siluman’. Pasalnya, pada papan kegiatan tidak tertera biaya sepeserpun.
“Bagaimana bisa ada pekerjaan lantas tidak ada biayanya. Dibilang proyek siluman tidak mungkin karena sumber dananya jelas dari APBN. Lantas, kenapa biaya proyek ini tidak dicantumkan pada papan kegiatan sehingga diketahui anggarannya? Ada apa dengan proyek ini?,” tanya Doni, Rabu (19/10/2016).
Ia menduga telah terjadi kong kalingkong pada pekerjaan proyek tersebut.
“Jangan-jangan justru ini proyek dikerjakan oleh instansi yang bersangkutan sehingga tidak dicantumkan anggaran kegiatannya,” kata Doni.
Dirinya kemudian mengingatkan pihak pemerintah daerah untuk memperhatikan setiap proyek yang dikerjakan sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dikalangan masyarakat.
Disisi lain Doni menyoroti kondisi jalan alternatif yang disiapkan pihak pengelola proyek pasca dibongkarnya jembatan tersebut.
“Jalan inikan ramai dilalui kendaraan, kenapa jalan alternatifnya dibuat asal-asalan sehingga menyulitkan para pengendara khususnya roda empat saat melintas. Saya sangat kecewa dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek ini. Jangan hanya mengejar keuntungan kekudian semua dibuat asal-asalan sehingga menyulitkan masyarakat,” tegas Doni.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra melalui Kepala Badan Jopi Mokodaser, belum berhasil dimintakan konfirmasinya. Dihubungi via handphone dengan nomor 081340057xxx namun tidak dijawab. (rulansandag)
Pembangunan jembatan dan jalan alternatif yang disiapkan pihak kontraktor
Mitra, BeritaManado.com – Warga masyarakat Desa Toundanow Satu, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara (Mitra) menyoroti proyek perbaikan box culver (jembatan) di jalan Lobu Kalait, tepatnya di Perkebunan Balao.
Diungkapkan Doni Ponomban, proyek yang dikerjakan CV Elvian itu ibarat proyek ‘siluman’. Pasalnya, pada papan kegiatan tidak tertera biaya sepeserpun.
“Bagaimana bisa ada pekerjaan lantas tidak ada biayanya. Dibilang proyek siluman tidak mungkin karena sumber dananya jelas dari APBN. Lantas, kenapa biaya proyek ini tidak dicantumkan pada papan kegiatan sehingga diketahui anggarannya? Ada apa dengan proyek ini?,” tanya Doni, Rabu (19/10/2016).
Ia menduga telah terjadi kong kalingkong pada pekerjaan proyek tersebut.
“Jangan-jangan justru ini proyek dikerjakan oleh instansi yang bersangkutan sehingga tidak dicantumkan anggaran kegiatannya,” kata Doni.
Dirinya kemudian mengingatkan pihak pemerintah daerah untuk memperhatikan setiap proyek yang dikerjakan sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dikalangan masyarakat.
Disisi lain Doni menyoroti kondisi jalan alternatif yang disiapkan pihak pengelola proyek pasca dibongkarnya jembatan tersebut.
“Jalan inikan ramai dilalui kendaraan, kenapa jalan alternatifnya dibuat asal-asalan sehingga menyulitkan para pengendara khususnya roda empat saat melintas. Saya sangat kecewa dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek ini. Jangan hanya mengejar keuntungan kekudian semua dibuat asal-asalan sehingga menyulitkan masyarakat,” tegas Doni.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra melalui Kepala Badan Jopi Mokodaser, belum berhasil dimintakan konfirmasinya. Dihubungi via handphone dengan nomor 081340057xxx namun tidak dijawab. (rulansandag)