Manado – Pasca banjir bandang yang terjadi di Kota Manado, ikut menghanyutkan perabotan bahkan rumah warga. Saat ini, warga korban bencana menyerukan kekurangan alat masak dan bahan bakar seperti LPG.
“Bukan cuma perabotan yang hanyut dan rusak. Sedangkan rumah ikut dibawa air. Torang (warga, red) butuh konvor dan gas LPG untuk masak,” ujar ibu Ratna, warga Dendengan Dalam yang kini mengungsi di kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Manado, ketika ditemui BeritaManado, Rabu (29/1/2014).
Warga pun berharap, pemerintah dapat menyediakan alat masak beserta bahan bakarnya, agar mempermudah aktivitas dapur umum di kantor Diknas ini.
Persoalan ini pun diakui Walikota Manado, GS Vicky Lumentut bahwa masyarakat korban bencana sangat membutuhkan alat masak dan LPG dengan jumlah hingga 20 ribu unit.
“Salah satu kebutuhan yang saat ini ada yakni kopor dan LPG. Di Kota Manado sulit memperolehnya, karena sudah habis. Begitu juga di provinsi Gorontalo dan Makassar kehabisan, jadi harus dipesan dari Jakarta. Untung saja ada salah satu pihak yang sudah membantu pengadaan LPG, tinggal menunggu dikirim dari Jakarta. Tapi jumlahnya belum dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan,” kata Lumentut. (leriandokambey)
Manado – Pasca banjir bandang yang terjadi di Kota Manado, ikut menghanyutkan perabotan bahkan rumah warga. Saat ini, warga korban bencana menyerukan kekurangan alat masak dan bahan bakar seperti LPG.
“Bukan cuma perabotan yang hanyut dan rusak. Sedangkan rumah ikut dibawa air. Torang (warga, red) butuh konvor dan gas LPG untuk masak,” ujar ibu Ratna, warga Dendengan Dalam yang kini mengungsi di kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Manado, ketika ditemui BeritaManado, Rabu (29/1/2014).
Warga pun berharap, pemerintah dapat menyediakan alat masak beserta bahan bakarnya, agar mempermudah aktivitas dapur umum di kantor Diknas ini.
Persoalan ini pun diakui Walikota Manado, GS Vicky Lumentut bahwa masyarakat korban bencana sangat membutuhkan alat masak dan LPG dengan jumlah hingga 20 ribu unit.
“Salah satu kebutuhan yang saat ini ada yakni kopor dan LPG. Di Kota Manado sulit memperolehnya, karena sudah habis. Begitu juga di provinsi Gorontalo dan Makassar kehabisan, jadi harus dipesan dari Jakarta. Untung saja ada salah satu pihak yang sudah membantu pengadaan LPG, tinggal menunggu dikirim dari Jakarta. Tapi jumlahnya belum dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan,” kata Lumentut. (leriandokambey)