Manado, BeritaManado.com – Kembali kasus penolakan pendirian rumah ibadah terjadi di Indonesia.
Kali ini, penolakan terjadi atas pembangunan gereja di Kota Cilegon, tepatnya di Lingkungan Sumur Wuluh, Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Banten.
Beredar sebuah video viral yang dibagikan akun @pakBuena, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian bersama Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta menandatangani petisi penolakan pembangunan gereja di Cilegon.
“Wali Kota menandatangani penolakan pembangunan gereja. Wali Kota Cilegon mendantangani kesepakatan bersama masyarakat untuk menolak pendirian rumah ibadah umat Kristiani,” ujar suara yang terekam dalam video tersebut.
Dilansir dari Suara.com, jaringan BeritaManado.com, Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 10.15 WIB puluhan masyarakat berbondong bondong mengepung Gedung DPRD Cilegon.
Di sana mereka melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Cilegon Isro Mi’raj terkait penolakan pembangunan gereja.
Selain itu, puluhan masyarakat itu juga terlihat membawa kain kafan sepanjang 2 meter yang digunakan untuk menandatangi penolakan pembangunan gereja.
Satu persatu, para kasepuhan, kiyai, ustad dan ustadzah hingga masyarakat Cilegon yang hadir turut menandatangani kain kafan tersebut sebagai bentuk penolakan pembangunan gereja di Kota Cilegon.
KH Tb Fathul Adzim Chotib, tokoh masyarakat Banten Lama yang turut mengawal aksi penolakan pembangunan gereja dengan tegas memastikan akan menurunkan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dari jabatannya.
Kata Fathul, penurunan Helldy Agustian akan terjadi jika orang nomor satu di Kota Cilegon itu memberikan izin pembangunan gereja di Cilegon.
“Lebih baik dipecat orang pusat daripada oleh warganya sendiri, tunggu aja tanggal mainnya Wali Kota nya kita pecat,” katanya usai menandatangani kain kafan penolakan pembangunan gereja di Gedung DPRD Kota Cilegon, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, mau tidak mau wali kota usungan Partai Berkarya tersebut harus seirama dengan warganya. Pasalnya, Helldy Agustian terpilih dan dipilih oleh masyarakat Cilegon.
“Masa harus berbeda? Beliau juga kan terpilih karena masyarakat, masa mau membuat kecewa masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, penolakan terhadap pendirian rumah ibadah, dikecam masyarakat.
Aktifis Sulawesi Utara William Luntungan mengecam tindakan anarkis tersebut dan mendesak para wakil rakyat untuk bertindak.
“Halo para wakil rakyat, ayo basuara. Sebagai umat kristen saya mengecam perilaku pejabat negara seperti ini. Ribuan pemeluk agama minoritas tidak bisa membangun tempat ibadah karena didukung oleh pemerintah setempat,” ujar William, kepada BeritaManado.com, Kamis (8/9/2022).
Video viral tersebut juga ikut dikomentari netizen.
“Sekelas walikota dan wakilnya begini, wawasan yang sangat sempit. Kasihan Banten punya walikota dan wakil tak berilmu,” tulis pemilik akun @siraxxxx.
“Astagfirullah… Segitu tipisnya iman sampe lebih yakin ma gereja daripada ma Allah SWT,” tulis @Suziexxxx.
“Parah Cilegon wes kehasut. Ini Indonesia bos. Lungo Kono nek ra gelem Bhinneka Tunggal Ika,” tulis pemilih akun @Muhammadxxxx.
(Finda Muhtar)