Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar menghadiri kegiatan Bela Negara Bagi Kaum Perempuan, Rabu (08/09/2021).
Kegiatan itu digelar Kesbangpol di Tribun Lapangan Kantor Wali Kota Bitung dan ikut dihadiri Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Tangkudung serta sejumlah perwakilan organisasi perempuan di Kota Bitung.
Dalam sambutannya, Wali Kota mengapresiasi dan menyambut baik terlaksananya seminar Bela Negara Bagi Kaum Perempuan, agar kaum perempuan mendapat pendidikan wawasan kebangsaan dengan konsep bela negara dan harus mampu menjadi agen perubahan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh dilingkungan masyarakat keluarga.
“Juga menjadi pelopor bagi masyarakat untuk bergotongroyong mewujudkan pemerataan pembangunan dalam berbagai sektor di seluruh wilayah NKRI khususnya di Kota Bitung,” kata Maurits.
Sebagaimana bangsa yang pluralistik dan multicultural, kata Maurits, harus bertumpu pada kebersamaan, mutualisme yang melalui Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah didesain oleh para pendiri negara sebagai sarana untuk menjadi bangsa yang besar, bersatu yang menjaga tanah air yang kaya raya.
“Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, kedudukan maupun status sosial,” katanya.
Menurutnya, konsep kebangsaan bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan serta kesatuan. Kearifan lokal budaya nasional harus diperkuat untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Dirinya mengajak untuk bersama-sama mencegah krisis identitas dan tidak terpecah belah oleh pihak-pihak yang ingin meruntuhkan ideologi bangsa.
“Kalau kita sekarang terpuruk, itu karena kita cenderung terpilah, berjalan sendiri-sendiri, tidak mampu melihat musuh bersama. Kita harus bangkit bersama memerangi musuh bersama berupa kemiskinan, kebodohan, kemalasan dan inefisiensi. Disinilah peran aktif kaum perempuan begitu diharapkan baik melalui segi pendidikan, moral, maupun sosial,” jelasnya.
Kaum perempuan lanjut dia, memiliki peran penting untuk menanamkan wawasan nilai kebangsaan, cinta tanah air (nasionalisme), rasa kebersamaan dan mutualisme kepada anak bangsa yang akan melanjutkan jalannya pembangunan indonesia di masa depan.
“Terkait dengan peranan kaum perempuan dalam keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama yang akan membentuk karakter generasi muda kita, maka kaum perempuan harus paham betul dengan konsep wawasan kebangsaan tersebut,” katanya.
Sehingga katanya, kaum perempuan mampu mendidik generasi muda untuk menjadi lebih paham dan mengerti serta sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam setiap proses pembangunan yang sementara berjalan ataupun yang akan dilaksanakan.
“Konsep bela negara sebagai upaya mewujudkan WNI yang memahami dan menghayati, serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya, mengingat rendahnya pemahaman masyarakat terhadap makna Pancasila, mengakibatkan masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam proses untuk mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
(abinenobm)