Manado, BeritaManado.com — KPU-RI manargetkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Serentak tahun ini 77,5 persen.
Sejumlah kalangan menilai angka itu berlebihan karena pesta demokrasi digelar di tengah Pandemi Covid-19.
Pengamat Politik & Pemerintahan Sulut, Taufik M Tumbelaka berpendapat kondisi sekarang dan dulu jauh berbeda.
Menurut Taufik Tumbelaka, penyebaran Covid-19 yang masih aktif di Sulut justru berisiko membuat partisipasi pemilih turun.
“Apalagi dilarang berkerumun. Belum lagi dengan ketakutan masyarakat terhadap virus ini,” kata Taufik kepada BeritaManado, Selasa (20/10/2020).
Terlepas dari itu, Tumbelaka berharap penyelenggara pilkada punya strategi jitu menggaet pemilih, tentunya dengan jaminan keamanan dan kesehatan.
Selain itu, Taufik meyarankan para pasangan calon dan tim sukses menciptakan kompetisi bergengsi yang berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan.
Sebab kata dia, jika paslon bersama timnya memberikan edukasi ke publik lewat pendidikan politik positif, ia yakin target KPU RI ini bisa tercapai.
“Silakan mainkan isu membangun dan bersainglah sehat. Beri rangsangan warga agar mau datang ke TPS. Karena menaikkan partisipasi bukan semata-mata tugas KPU dan Bawaslu,” tandas Alumni Fisipol UGM Yogyakarta ini.
(Alfrits Semen)