Anita De Blouwe (kiri), EE Mangindaan, Mohammad Sofyan (Camat Tikala)
Manado – Sebagai wakil ketua DPR RI, EE Mangindaan yang merupakan keterwakilan masyarakat Provinsi Sulut, menggelar reses sekaligus sosialisasi pilar kebangsaan didua tempat berbeda yakni di Kelurahan Bumi Beringin Kecamatan Wenang dan Kelurahaan Taas Kecamatan Tikala.
Pada kesempatan tersebut, Mangindaan yang juga dewan pembina Partai Demokrat memberikan pemahaman kembali akan arti dan makna dari pilar kebangsaan Republik Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Pilar kebangsaan itu adalah Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila adalah dasar negara dan tak bisa dan berada di posisi paling tinggi, tak bisa disamakan dengan UUD NRI, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, karena merupakan sumber dari segala sumber hukum negara,” kata Mangindaan.
Lurah Bumi Beringin (kiri), EE Mangindaan, Lilly Walanda, Harley Mangindaan
Selain itu ditegaskannya, Pancasila merupakan falsafah dan mengandung filosofi. “Pancasila tak bisa diubah-ubah karena merupakan norma dasar dan fundamental negara, pandangan hidup, dan pemersatu bangsa,” tegasnya.
UUD 45, kata Mangindaan memiliki tiga hal penting, yaitu pembatasan kekuasaan organ-organ negara, mengatur hubungAn antara lembaga dan mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara dan warganya. Mangindaan menjelaskan mengenai NKRI, bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, dan merupakan negara hukum.
“Kedaulatan itu berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar,” tambahnya.
Selain itu, berdasarkan ketentuan undang-undang RI, tidak ada lagi lembaga tertinggi di negara Indonesia, kecuali kewenangannya, seperti MPR yang punya kewenangan memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden menurut UUD.
Sementara mengenai Bhineka Tunggal Ika, menurut Mangindaan berasal dari tulisan Mpu Tantular dalam kita Sutasoma dalam pengertian berbeda-beda tapi satu dan memberikan penafsiran karena memiliki makna walaupun berbeda-beda tetap satu.
Reses dan sosialisasi tersebut dihadiri warga masyarakat Kota Manado, tokoh masyarakat, tokoh agama, Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan mewakili pemerintah, anggota DPRD Manado Lilly Walandha dan Anita De Blouwe, sejumlah Lurah dan Camat, ketua DPC Demokrat Morris Korah yang didampingi sekretarisnya Vecky Gandey bersama unsur kader Demokrat. (leriandokambey)