Manado – Pemilihan Gubernur DKI memang bukanlah pemilihan Presiden, dimana seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak suara, namun perbincangan terkait dengan Pilgub DKI ini merambat sampai di tingkatan akademisi yang ada di daerah-daerah.
Seperti yang nampak pagi ini di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, para akademisi yang memposisikan diri kelompok berkelompok ternyata membahas persoalan pemilihan DKI Jakarta yang begitu fenomenal.
“Foke adalah bentuk representatif penguasa yang ada di Indonesia, sementara Jokowi adalah representatif dari masyarakat sipil. Kedua kekuatan ini beradu dan saat ini tersaji dalam babak kedua Pilgub DKI Jakarta,” papar Novie Pioh, salah satu akademisi Fisip Unsrat.
Sementara itu di kalangan mahasiswa Pascasarjana yang juga menggagas Fokus Group Discuss (FGD) di aula gedung Pascasarjana Unsrat terkait dengan “kekuatan kekuasaan vs kekuatan konstituen”.
Dalam FGD tersebut berhasil memberikan kesimpulan bahwa kekuasaan dapat diciptakan ketika kekuatan konstituen (Rakyat) mendaulat untuk terjadinya kekuasaan tersebut.(jkf)
Manado – Pemilihan Gubernur DKI memang bukanlah pemilihan Presiden, dimana seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak suara, namun perbincangan terkait dengan Pilgub DKI ini merambat sampai di tingkatan akademisi yang ada di daerah-daerah.
Seperti yang nampak pagi ini di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, para akademisi yang memposisikan diri kelompok berkelompok ternyata membahas persoalan pemilihan DKI Jakarta yang begitu fenomenal.
“Foke adalah bentuk representatif penguasa yang ada di Indonesia, sementara Jokowi adalah representatif dari masyarakat sipil. Kedua kekuatan ini beradu dan saat ini tersaji dalam babak kedua Pilgub DKI Jakarta,” papar Novie Pioh, salah satu akademisi Fisip Unsrat.
Sementara itu di kalangan mahasiswa Pascasarjana yang juga menggagas Fokus Group Discuss (FGD) di aula gedung Pascasarjana Unsrat terkait dengan “kekuatan kekuasaan vs kekuatan konstituen”.
Dalam FGD tersebut berhasil memberikan kesimpulan bahwa kekuasaan dapat diciptakan ketika kekuatan konstituen (Rakyat) mendaulat untuk terjadinya kekuasaan tersebut.(jkf)