Boltim, BeritaManadi.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar, SH., melakukan video conference bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Beberapa kepala Daerah se-Sulut, Selasa (31/03/2020).
Bupati didampingi wakil Bupati Boltim Drs. Rusdi Gumalangit, Kapolres Boltim AKBP Irham Halid, SIK, Dandim 1303 Bolmong, bertempat di ruang media center satgas pencegahan penularan COVID-19 lantai II kantor Bupati Boltim.
Pantauan wartawan BeritaManado.com di ruangan media center Covid-19, sebelum Bupati Boltim menyampaikan situasi terkini penanganan Covid-19 di Kabupaten Boltim, terlihat beberapa kepala daerah diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk menyampaikan situasi terkini di daerahnya.
Seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe yang meminta Gubernur Sulut untuk membatasi orang masuk ke daerahnya dan juga meminta adanya karantina wilayah, sehingga kondisi daerahnya bisa bersih dan bebas dari penularan corona virus dari luar.
Usai Kepulauan Sangihe, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Manado, dan Minahasa Tenggara juga menyampaikan kondisi penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.
Bupati Boltim saat diberikan kesempatan oleh Gubernur Sulut, menyampaikan kondisi terkini terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Boltim.
Bupati Sehan Landjar mengatakan sejak tanggal 23 Maret 2020, dirinya telah melakukan langkah-langkah strategis dengan menginstruksikan seluruh ASN di pemkab Boltim untuk kerja dari rumah terkecuali di kantor-kantor pelayanan public yang tetap melayani.
“Untuk siswa sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemerintah daerah saya menganjurkan belajar dari rumah,” ucap Bupati Boltim melaporkan ke Gubernur Olly Dondokambey.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI-Polri dan beberapa organisasi kemasyarakatan untuk menempati pos perbatasan di empat wilayah, yaitu perbatasan Boltim-Minsel, Boltim-Kotamobagu, Boltim-Bolsel dan Boltim-Mitra.
“Ini mengantisipasi pergerakan masyarakat baik keluar dan masuk Boltim, dalam artian bukan lockdown, tapi untuk mendeteksi setiap orang yang masuk atau keluar Boltim apakah dia sehat atau tidak sehat,” ujar Bupati Sehan Landjar.
Selain itu, Bupati mengungkapkan tengah melakukan pemantauan selama 24 jam baik Pemda sampai ke tingkat Desa, TNI dan Polri melakukan edukasi kepada masyarakat secara rutin bergantian, terutama tentang bagaimana hidup bersih dan mengantisipasi mengenal gejala-gejala dari Covid-19 ini.
Bupati juga melaporkan telah menyiapkan di masing-masing Puskesmas untuk ruangan isolasi, namun sampai sekarang ada 61 ODP, dan 5 sudah dinyatakan selesai dalam masa isolasi, sementara 56 itu masih tetap dipantau.
“Umumnya anak-anak kita yang sekolah dan kuliah di luar daerah baik Jogja, Jakarta, Makassar dan manado yang kembali, itu semua telah di isolasi dan karantina pribadi selama 14 hari dan itu di pantau terus oleh pemerintah daerah, TNI dan Polri,” terang Sehan Landjar.
Pemerintah Boltim juga dalam hal pembatasan aktifitas warganya diluar daerah akibat Covid-19, dirinya akan menyiapkan anggaran dari pergeseran sebesar Rp.15 Miliar, diperuntukkan untuk persiapan 400 ton beras, 20 ton gula pasir, 20 Ton minyak kelapa, dan ikan kaleng serta kopi untuk mengantisipasi masyarakat yang kena dampak akibat pembatasan aktifitas tersebut.
“Nah ini coba kita antisipasi selama dua bulan kedepan, kami pun dapat mempersiapkan anggaran sampai dengan RP.20 Miliar namun yang kita gunakan untuk sementara ini kurang lebih Rp. 11,6 Miliar termasuk operasional dan insentif untuk tenaga medis kita dan petugas yang ada di lapangan,” ucap Bupati.
Diakhir video conference, Bupati dua periode ini menghimbau kepada pemuka agama untuk membatasi ibadah di masjid dan di gereja atau tempat-tempat ibadah lainnya, mengingat penyebaran virus corona yang sangat mengkhawatirkan.
(Advertorial)