Minut, BeritaManado.com – Persoalan panjang di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Minahasa Utara (Minut) kian tak berujung.
Selain minim pendapatan sehingga tidak memberikan banyak kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), perusahaan daerah tersebut juga telah 5 bulan tidak membayar upah karyawan.
Terakhir, pada awal Desember tahun ini, direksi PDAM mengambil keputusan untuk merumahkan sekitar 21 karyawan.
Segelintir masalah ini menghiasi tubuh PDAM Minut selama 7 bulan dipimpin Direktur Utama Patrice Tamengkel, bahkan direktur sebelumnya.
Hal ini juga yang diduga membuat Bupati Minut Joune Ganda mengambil keputusan untuk mengganti Patrice Tamengkel.
Diketahui, pada Senin (27/12/2021), telah dilakukan serah Terima jabatan (Sertijab) antara Dirut Patrice Tamengkel kepada Plt Dirut Allan Mingkid, Asisten II Pemkab Minut.
Sertijab dipimpin langsung Pjb Sekda Minut Rivino Dondokambey di salah satu ruang kerja PDAM Minut.
“Mutasi ini biasa. Yang pasti Pak Asisten II yang merangkap Dirut PDAM ini diharapkan mampu mengemban tugas apalagi asisten II memang membidangi BUMD, dan akan memberikan laporan secara lisan dan tertulis kepada bupati,” kata Rivino Dondokambey.
Di sisi lain, Allan Mingkid menyadari ada banyak tugas yang perlu diselesaikan, terlebih soal pelayanan publik.
“Keterlambatan gaji karyawan dan Juga BPJS ketenagakerjaan harus segera diselesaikan. Demikian juga terkait teknis yakni pelayanan ke masyarakat banyak lipa yang sudah lama juga bocor sehingga suplay air ke konsumen meski sudah jalan tapi sudah bercampur lumpur. Ini kita akan coba benahi pelan-pelan,” ujar Mingkid.
Patrice Tamengkel sendiri mengaku kesulitan membenahi persoalan PDAM Minut dalam waktu singkat.
“Dengan kehadiran Pak Allan Mingkid tentu harapan kita PDAM Minut akan semakin baik lagi ke depannya dan Pemkab bisa menunjang,” kata Tamengkel.
Penjaringan calon direksi PDAM Minut sendiri sampai saat ini belum ada hasil.
Panitia seleksi yang diketuai mantan Sekda Minut Jemmy Kuhu juga belum mengumumkan hasil akhir dari rangkaian tahapan yang sudah dilalui.
(Finda Muhtar)